Keduanya menyarankan untuk mengadu ke BPN pusat.
Jika kelak ada uang cukup, Pak Eko akan mencoba memperjuangkan lagi hak yang belum didapatkannya.
"Nanti kalau ada rezekinya, saya mau perjuangkan lagi. Untuk yang sekarang ini, saya terima dulu, bersyukur," ujarnya.
Dijual Kalau Harga Cocok
Jika ada orang uang berminat untuk membeli rumah Pak Eko di Kampung Sukagalih, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Pak Eko akan melepasnya.
Harga yang ditawarkan bukan Rp 80 juta, seperti yang belakangan muncul lagi di media.
Kata Pak Eko, harga Rp 80 juta adalah harga yang ditawar oleh tetangganya, sebelum rumah itu viral.
Pihak keluarga tidak sepakat dengan tawaran itu. Keluarga Pak Eko ingin di atas Rp 100 juta.
Alasannya, biaya membangun rumah saja sudah lebih dari Rp 200 juta. Belum lagi harga tanah dan mengurus sertifikatnya.
"Kalau ada yang minat ya dijual. Keluarga inginnya di kisaran Rp 150 juta," ujar Pak Eko.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap Alasan Pak Eko Tak Kunjungi Rumah Viralnya Selama 2 Tahun, Pilih Mengontrak: 'Suka Sedih',