TRIBUN-TIMUR.COM - Ada 4 pemain dibuang PSM namun kemudian moncer di klub baru yakni Persib, Persebaya, Persija, mereka layak disesali dibuang?
Sudah menjadi hal yang lumrah pemain datang dan pergi di sebuah klub dalam perjalanan kompetisi sepakbola.
Apalagi pada era kompetisi sepak bola modern seperti sekarang ini, melepas pemain merupakan hal yang lumrah.
• Cerita Kebun Sayur di Stadion Mattoanging, PSM dan Liga 1 2020 Stop? Dampak Corona, Siapa yang Tanam
• Idola Suporter PSM, 2 Kali Main Cetak 3 Gol 1 Assist, Sayang ISL 2015 Stop, Nemanja Vucicevic Kini?
Hanya saja, jika kemudian pemain tersebut mencuat namanya bersama klub barunya, boleh jadi kepergiannya layak disesali.
Nah, klub seperti PSM Makassar, boleh jadi merasa menyesal dengan melepas empat pemain berikut ini.
Sebagai klub yang setiap musimnya memasang target menjuarai Liga 1, PSM selalu aktif melakukan bongkar pasang pemain di setiap bursa transfer.
Pemain yang tidak memenuhi ekspektasi pelatih dan manajemen tentu saja akan terdepak.
Sedangkan mereka yang memiliki performa menawan akan dipertahankan dengan catatan nilai kontrak menemui kesepakatan.
Namun, apa jadinya jika ada pemain yang telah dibuang dan justru menemukan performa terbaik setelah meninggalkan PSM.
Berikut ini ada empat pemain eks PSM yang justru moncer setelah dilepas PSM sebagaimana sebagian dikutip dari indosport.com.
Baca simak selengkapnya di sini:
1. Irfan Jaya di Persebaya
Irfan Jaya sempat memperkuat PSM Makassar senior pada ISC 2016.
Saat itu PSM dilatih Robert Alberts yang menggantikan pelatih Luciano Leandro.
Hanya saja minimnya jam bermain membuat winger lincah Irfan Jaya memilih pindah ke Persebaya Surabaya pada musim 2017 dibanding bertahan di PSM.
Irfan Jaya mulai berseragam Persebaya Surabaya sejak 2017. Waktu itu Persebaya masih berkompetisi di Liga 2 2017.
• MIRIS! Gadis 15 Tahun Diperkosa Pacar di Tana Toraja, Sedang di Luwu Timur Ayah Cabuli Putri Kandung
• Kejadian Bripka H Tak Pakai Masker Ngamuk saat Dihentikan Petugas Covid-19, Kapolda Jabar Minta Maaf
Irfan Jaya menjadi salah satu pemain kunci membawa klub asal Surabaya ini meraih gelar juara Liga 2 dan promosi ke Liga 1.
"Saya nyaman di sini dan sudah tiga tahun bersama-sama. Saya sudah tahu situasi tim juga makanya bertahan," kata Irfan Jaya kepada TribunJatim, Kamis (9/1/2020).
PSM sempat diisukan bakal ingin kembali merekrut pemain didik PSM U-21 tersebut pada musim 2019 dan 2020. Namun dalam dua kesempatan itu, PSM gagal.
Namun pemain asal Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan itu memilih bertahan bersama Tim Bajul Ijo.
“Di sana (PSM) saya kurang jam bertanding. Pikiran saya sempat campur aduk dan bingung," ujarnya.
"Tetap bertahan di Makassar atau pindah ke Persebaya Surabaya tapi bermain di Liga 2.
“Akhirnya, tak berpikir panjang saya memilih Persebaya untuk bisa dapat kesempatan bermain lebih banyak lagi.
"Dan pilihan saya akhirnya tepat. Saya pun kini bermain di Liga 1 juga,” tutur Irfan Jaya. (*)
2. Ghozali Siregar di Persib
Ghozali Siregar direkrut PSM dari Persegres Gresik United pada jendela transfer awal musim Liga 1 2017.
Sayang, ia gagal bersaing memperebutkan posisi inti di sektor penyerang sayap kanan dalam racikan pelatih Robert Alberts.
Pesepak bola berpostur mungil ini hanya tampil sebanyak 10 kali dengan sumbangsih satu assist bersama PSM.
• Alur Terbaru UTBK SBMPTN 2020 Siap-siap Pendaftaran Dimulai 2 Juni, 8 Politeknik Negeri Ikut SBMPTN
• MIRIS! Gadis 15 Tahun Diperkosa Pacar di Tana Toraja, Sedang di Luwu Timur Ayah Cabuli Putri Kandung
Ghozali kalah bersaing dengan Ridwan Tawainella dan Zulham Zamrun memperebutkan posisi inti.
Pada akhir musim, Ghozali tak disodori perpanjangan kontrak oleh manajemen PSM.
Alhasil, ia bergabung ke Persib Bandung di ajang Liga 1 2018 yang merupakan klub rival berat Pasukan Ramang sejak era Perserikatan.
Hengkang ke Persib nyatanya menjadi keputusan yang tepat bagi Ghozali dan sepertinya membuat PSM gigit jari.
Bagaimana tidak, Ghozali Siregar tampil sebanyak 57 kali dengan koleksi sembilang gol plus 10 assist dalam dua musim.
3. Heri Susanto di Persija
Situasi yang dialami Heri Susanto tak berbeda jauh dengan apa yang dialami oleh Ghozali.
Direkrut dari Persiba Balikpapan, penyerang saya kiri ini tak mendapatkan banyak menit bermain bersama PSM.
Hersus, sapaan akrabnya, kalah bersaing dengan para seniornya seperti M Rahmat, Zulham Zamrun, dan Guy Junior.
• Kejadian Bripka H Tak Pakai Masker Ngamuk saat Dihentikan Petugas Covid-19, Kapolda Jabar Minta Maaf
• MIRIS! Gadis 15 Tahun Diperkosa Pacar di Tana Toraja, Sedang di Luwu Timur Ayah Cabuli Putri Kandung
Pesepak bola berusia 25 tahun ini juga lebih banyak berkutat dengan cedera sejak bergabung pada awal musim Liga 1 2018.
Manajemen PSM pun tak memperpanjang kontrak Hersus menjelang kompetisi Liga 1 2019.
Tak diduga, pesepak bola asal Magelang ini justru ditampung oleh klub Ibu Kota, Persija Jakarta.
Bersama musuh bebuyutan PSM tersebut, Hersus menemukan bentuk permainan terbaiknya.
Ia merasakan 25 penampilan bersama Persija dengan menyumbangkan tiga gol dan lima assist.
4. Nurhidayat Haris di Bhayangkara FC
Terakhir, ada nama Nurhidayat Haris, bek berlabel Timnas Indonesia junior yang kini memperkuat Bhayangkara FC.
Ia hengkang ke klub juara Liga 1 2017 tersebut pada awal musim kompetisi tahun 2018.
Nurhidayat hanya tampil sebanyak dua kali dengan total 99 menit bermain bersama PSM di ajang Liga 1 2017.
• Alur Terbaru UTBK SBMPTN 2020 Siap-siap Pendaftaran Dimulai 2 Juni, 8 Politeknik Negeri Ikut SBMPTN
• CARI NAMA? Ini 117 Nama Bayi Laki-laki yang Bisa Jadi Pilihan Orangtua Muslim, A-Z beserta Artinya?
Ia lebih banyak absen lantaran memperkuat Timnas Indonesia U-19 di sepanjang tahun 2017.
Namun, Nurhidayat justru dilepas PSM pada akhir musim Liga 1 2017.
Pesepak bola asal Makassar ini pun menerima pinangan Bhayangkara FC dengan durasi kontrak selama dua musim dan telah diperpanjang lagi pada akhir tahun lalu.
Hengkangnya Nurhidayat, boleh jadi penyesalan bagi pelatih PSM kala itu, yakni Robert Alberts.
Pria asal Belanda ini bahkan mengaku lebih rela kehilangan Hamka Hamzah dibandingkan pesepak bola berusia 21 tahun tersebut. (*)