Itu sangat signifikan, karena di Indonesia jumlah persalinan kan setahun 4,8 juta rata-rata. Kalau naik 420 ribu saja selama 3 bulan, kan sudah lumayan," lanjutnya.
Peningkatan angka kehamilan itu memiliki dampak yang panjang, mulai dari membengkaknya biaya yang dikeluarkan oleh negara (biaya persalinan ditanggung BPJS), hingga meningkatnya potensi kematian ibu dan bayi.
"Angka kematian bayi-kematian ibu juga pasti akan terjadi di antara (kehamilan) itu, pasti ada.
Jadi kita yang angka kematian ibunya tinggi, 305/100.000 kelahiran hidup di Indonesia, kita ingin sekali itu jangan sampai naik, harus turun," sebut Hasto.
Sementara angka kematian bayi di indonesia ada di kisaran 26 anak per 1.000 kelahiran.
"Tapi kalau banyak kehamilan yang tidak dikehendaki malah repot. Kan (hamil di masa pandemi) ini termasuk kehamilan tidak dikehendaki," tuturnya.
Padahal angka kematian ibu dan kematian bayi pada saat proses melahirkan menjadi indikator penting kesehatan suatu bangsa, sehingga pihaknya berusaha sebisa mungkin harus ditekan.
• Muhammadiyah Telah Tetapkan Jadwal Lebaran 1441 H, Pemerintah Belum, Kapan Salat Idulfitri?
• 14 ABK Kapal China Diperiksa Polri, Berikutnya Giliran Syahbandar Terkait Dugaan Perdagangan Orang
Langkah antisipasi
Untuk mengatasi permasalahan yang tengah terjadi, BKKBN pun melakukan sejumlah hal sebagai upaya untuk menekan penurunan penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat.
"BKKBN kan harus mengantisipasi, jangan sampai penurunan ini terjadi berkelanjutan, harus segera kita lakukan tindakan," kata Hasto.
Salah satu tindakan yang dimaksud adalah dengan menggandeng pihak-pihak terkait.
"BKKBN kemudian bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia, kemudian kita juga memberikan APD bidan untuk kita ajak-bersama penyuluh KB, kader KB di desa untuk kemudian melayani secara proaktif," jelas Hasto.
Pelayanan secara proaktif, artinya petugas yang mendatangi masyarakat pengguna alat kontrasepsi secara aktif, sehingga mereka tetap dapat mendapatkan pelayanan meski di tengah situasi pandemi.
"Misalnya ketika membagi sembako, juga sambil membawa pil, membagikan kondom, kita juga proaktif terhadap akseptor," sebut dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BKKBN Memprediksi Angka Kehamilan Melonjak Selama Pandemi Corona, Ini Alasannya...",