Wanita Tewas Tergantung di Tamalanrea

7 Fakta Terkait Mahasiswi Makassar Asal Luwu Timur yang Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Kos

Penulis: Rudi Salam
Editor: Jumadi Mappanganro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jenazah korban bunuh diri.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang mahasiswi ditemukan tewas di kamar kosnya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (28/4/2020) malam.

Korban meninggalkan sepucuk surat.

Berikut 7 fakta terkait kasus tersebut.

1. Mahasiswi STMIK Dipanegara
Berdasarkan keterangan polisi, korban bernama Putu Purnamiyanti.

Wanita kelahiran 20 Januari 2000 ini berasal dari RT02, RW01, Dusun Bali Karya, Desa Kertoraharja, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

2. Pondok Putri Mulia Indah
Korban ditemukan di kamar kos C8 Pondok Putri Mulia Indah, Jalan Perintis Kemerdekaan 7, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

3. Tergantung di Tembok Toilet

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Kompol Agus Chaerul, mahasiswi itu ditemukan dalam kondisi tergantung dan menempel di dinding tembok kamar toilet kosnya.

Leher korban terlilit kain berwarna putih. Sehelai kain itu dikaitkan ke ventilasi kamar mandi dalam kamar kos korban.

Dari hasil visum luar, diperkirakan korban meninggal dunia sejak dua hari lalu sebelum ditemukan.

4. Kecurigaan Niluh Lestari

Putu Purnamianti baru diketahui setelah Niluh Lestari (20), rekan korban yang tinggal Jalan Maccini Tengah, Makassar, datang ke kos korban.

Bermaksud mencari Putu karena sudah dua hari tidak mengikuti kuliah online. Beberapa hari telepon Putu juga tidak aktif saat dihubungi Niluh.

Saat saksi tiba di depan kamar kos Putu, Niluh mencium bau busuk.

Pintu kamar korban terkunci. Merasa ketakutan, Niluh turun ke lantai dasar dan memanggil penjaga pondok agar dibukakan pintu kamar kos korban.

Setelah kamar Putu dibuka, korban ditemukan sudah meninggal.

5. Polisi Pakai APD

Saat mendapat informasi terkait korban, tidak lama berselang anggota Polsek Tamalanrea tiba di lokasi untuk mengumpulkan keterangan dan mengamankan TKP.

Reskrim Polrestabes Makassar, Tim Forensik Biddokes Polda Sulsel, Inafis Polrestabes Makassar dan petugas Biddokkes Polda Sulsel menyusul tiba di lokasi.

Petugas memakai alat pelindung diri (APD) lengkap sesuai standar kesehatan WHO.

Itu dilakukan sebagai kewaspadaan saat pandemi coronavirus (covid-19).

Korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diperiksa.

6. Hasil Rapid Test

Kaur Dokter Forensik Biddokkes Polda Sulsel dr Muhammad Ridho mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan rapid test korban sesuai arahan Kabiddokkes Polda Sulsel.

“Dari hasil rapid test meskipun agak susah, tadi kami tidak menemukan tanda korban terjangkit virus corona atau hasilnya negatif,” kata dr Ridho.

Setelah hasil rapid test dinyatakan negatif covid-19, pemeriksaan luar dilakukan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Kecuali hanya ada bekas di leher yang terlilit sehelai kain.

7. Tinggalkan Sepucuk Surat
Penyidik dari Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar masih menyelidiki kasus ini.

“Kami belum ketahui penyebab kematiannya. Apakah murni bunuh diri atau ada penyebab lain," kata Kompol Agus Chaerul.

Beberapa benda yang ditemukan dari hasil olah TKP diserahkan ke penyidik Polsek Tamalanrea. Termasuk, sepucuk surat.

“Ada surat. Tapi kami belum jelas. Sudah kami serahkan ke penyidik,” kata dr Ridho.

Selasa (29/4/2020) sekira pukul 22.30 wita, korban telah dievakuasi menggunakan mobil jenazah Pemkab Luwu Timur menuju kampung halamannya. (*)

Berita Terkini