“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena menari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR Bukhari, nomor 1 dan Muslim, nomor 1907]
Secara bahasa niat artinya (keinginan atau tujuan), sedangkan makna secara istilah niat adalah keinginan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.
Niat letaknya ada di dalam hati dan tidak dilafadzkan.
Niat itu berarti bermaksud dan berkehendak.
Letak niat adalah di dalam hati.
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Niat itu letaknya di hati berdasarkan kesepakatan ulama. Jika seseorang berniat di hatinya tanpa ia lafazhkan dengan lisannya, maka niatnya sudah dianggap sah berdasarkan kesepakatan para ulama.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 18:262).
Apa niat puasa Ramadhan?
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'ala"
Terjemahannya, "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Apakah niat puasa Ramadhan boleh dibaca hanya sekali untuk sebulan penuh?
Adapun niat puasa sekaligus sebulan penuh di awal Ramadan adalah pendapat dari Madzhab Hanafi.
Menurut Madzhab Hanafi, puasa seseorang dengan niat sebulan penuh di awal Ramadan dinilai sah meskipun dia tidak menetapkan niat puasa setiap malam.
Menurut Madzhab Syafi'e wajib untuk niat setiap hari, tetapi bagaimana jika seseorang lupa?
Maka solusinya bisa niat sebulan saja.