Mudik saat Lockdown

Satu Keluarga Mudik saat Lockdown, Jalan Kaki Sejauh 321 Kilometer Berujung Maut Bagi Gadis 12 Tahun

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Buruh migran berjalan menuju desa mereka selama karantina wilayah (lockdown) di New Delhi, India, Minggu (29/3/2020). Pemerintah India pada 24 Maret lalu mulai memberlakukan lockdown selama 21 hari di seluruh wilayah negara itu dalam upaya mengendalikan penyebaran COVID-19.(ANTARA FOTO/XINHUA/JAVED DAR)

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah India telah berlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran wabah virus corona atau covid-19.

Meski begitu, sejumlah warga tetap melanggar kebijakan tersebut, lantaran tak punya pilihan lain.

Mereka yang melanggar sebagian besar tak punya pekerjaan.

Aksi nekat tersebut pun berujung maut.

Seperti yang dialami seorang gadis berusia 12 tahun di India.

Ia meninggal dunia setelah mudik dengan berjalan kaki sejauh 321 kilometer saat lockdown.

Bolehkan ODP dan PDP Virus Corona atau Covid-19 Tak Berpuasa di Bulan Suci Ramadan dan Apa Hukumnya?

Apakah Berbuka Puasa dengan Makanan atau Minuman yang Manis Dianjurkan dan Punya Dalil? Penjelasan

Gadis perempuan tersebut bernama Jamlo Madkam.

Seperti dilansir CNN, Selasa (21/4/2020), Jamlo meninggal dunia beberapa jam sebelum tiba di kampung halamannya.

Jamlo sendiri bekerja di ladang cabai di Desa Perur, kawasan selatan Negara Bagian Telangana.

Kebijakan lockdown seharusnya telah berakhir pada 14 April lalu, namun masa lockdown di India diperpanjang hingga Mei.

Pada 15 April, Jamlo bersama 11 orang lainnya, termasuk saudara iparnya, memulai perjalanan ke negara bagian asalnya, Chattisgarh di India tengah.

Diduga karena kelelahan

Kepala petugas kesehatan medis distrik asal Jamlo, Dr BR Pujari mengatakan, mereka memutuskan untuk berjalan pulang.

Mereka tidak memiliki pekerjaan, dan tidak yakin kapan penguncian akan berakhir.

Setelah berjalan selama tiga hari, Jamlo meninggal dunia karena kelelahan sebelum bisa menginjakkan kaki di kampung halamannya.

"Mereka berjalan melalui daerah pegunungan untuk menghindari barikade polisi, selama tiga hari penuh," kata Pujari.

"Kami diberitahu bahwa Jamlo tidak makan apa pun pagi itu karena perutnya tidak enak dan sempat muntah.

• Bolehkan ODP dan PDP Virus Corona atau Covid-19 Tak Berpuasa di Bulan Suci Ramadan dan Apa Hukumnya?

• Apakah Berbuka Puasa dengan Makanan atau Minuman yang Manis Dianjurkan dan Punya Dalil? Penjelasan

Kami menduga bahwa ada ketidakseimbangan elektrolit bersama dengan kelelahan menyebabkan kematiannya," lanjut dia.

Sisa 11 orang lainnya yang juga turut dalam perjalanan tersebut, telah dikarantina di fasilitas pemerintah selama 14 hari.

Selain itu, sampel darah mereka telah dikirim untuk dilakukan pengujian. Laporan postmortem Jamlo menunjukkan bahwa dia tidak terinfeksi virus corona.

Seperti diketahui, pemerintah India melakukan lockdown secara nasional sejak 25 Maret lalu guna menekan penyebaran virus corona di negara tersebut.

Di lain sisi, hal tersebut juga membawa dampak negatif terhadap sejumlah perantau yang mencari nafkah di kota besar.

Begitu lockdown diberlakukan, ribuan pekerja berusaha untuk berjalan pulang karena mereka dibiarkan tanpa pekerjaan dan sarana transportasi untuk pulang ke rumah. (tribuntimur.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mudik Jalan Kaki Sejauh 321 Km Saat Lockdown, Bocah di India Meninggal Dunia", 

Berita Terkini