Kasus Penipuan

Orangtua Direktur Dyandra Kena Tipu Modus Bobol Kartu Debit ATM, Polrestabes Makassar: Kasus Pertama

Penulis: Alfian
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi-Penipuan dengan modus bobol nomor kartu debit ATM.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penipuan dengan modus bobol nomor kartu debit ATM milik ibu Direktur Dyandra, Hendra Noor Saleh, merupakan kasus pertama di Kota Makassar.

Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Khaerul, menerangkan bahwa kasus penipuan transaksi eletronik lebih didominasi oleh penipuan pengiriman barang.

“Penipuan dengan pembobolan ATM itu tidak ada sejauh ini yang melapor dan kita tangani. Yang ada itu jual barang misal penipunya sudah ditransferkan uang namun barangnya tidak dikirim ke korbannya,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (21/4/2020).

Meski begitu Kompol Agus Khaerul menyebut modus penipuan bobol nomor ATM memang banyak terjadi.

Salah satu yang sering didapati yakni pelaku mengirimkan SMS maupun telepon dengan iming-iming hadiah.

“Kemudian mereka meminta tiga angka terakhir di nomor ATM, modus begitu sudah banyak makanya jangan digubris saja supaya tidak tertipu,” ungkapnya.

Untuk kasus penipuan dengan modus tersebut, Kompol Agus Khaerul, menerangkan bahwa pelaku melanggar Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Kronologi Penipuaan

Aksi penipuan pembobolan kartu ATM masih saja terus terjadi. Kali ini korbannya yakni ibu dari Direktur Dyandra, Hendra Noor Saleh.

Berdasarkan keterangan tertulis Hendra, ibunya ditipu dengan modus pelaku yang menghubungi via SMS.

"Entah bagaimana, oknum penjahat cyber crime bisa mengetahui nama lengkap Ibu saya dan sebagai pemegang kartu debit BRI. Dengan iming-iming hadiah uang tunai dari bank, ibu saya digiring untuk memberitahu 3 nomor di belakang kartu debit alias OTP," tuturnya, Selasa (21/4/2020).

"Kalau tidak, saldo ibu akan kami nol-kan sekarang, tulis si penjahat lewat SMS," tambahnya.

Ia melanjutkan bahwa Ibunya sudah berkali-kali diingatkan dan berhati-hati atas modus penipuaan.

Namun menurut Hendra, Ibunya sudah dalam kondisi lanjut usia dan juga tinggal jauh dari anak-anaknya.

"Namanya sudah sepuh, diancam telpon dan sms berkali-kali, di titik tertentu pasti panik dan akhirnya tiga nomor OTP diberitahu. Hanya dalam waktu 20 menit, terkuras Rp 44.590.590 melalui 12 kali transaksi online," ungkapnya.

Halaman
12

Berita Terkini