Sebelumnya, hal ini senada dengan yang selalu disampaikan Staf Khusus Menteri Pertanian RI, Imam Mujahidin Fahmid bahwa sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Kementan terus mendorong pengusaha dan eksportir agar melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat atau Gratieks.
"Hal ini guna memperbaiki neraca dagang yang selama ini tengah defisit," kata Imam Mujahidin Fahmid.
Meldy Rotulung, salah satu petani yang ikut berkecimpung sekaligus Ketua Kelompok Tani Makapihok telah membuktikan berhasil menjadi produsen benih jagung hibrida rakitan anak bangsa.
Pengalaman pria berusia 49 tahun ini pernah menjadi produsen padi dan kedelai, kali ini banting setir menjadi produsen benih jagung hibrida, karena dirasa lebih menguntungkan.
"Tak tanggung-tanggung, dengan bantuan program korporasi perbenihan jagung hibrida dari Kementan, bisa menghasilkan profit bersih hingga Rp 20 sampai 24 juta per ha dibanding tanam jagung konsumsi. Ada peningkatan 100 persen," kata Meldy.
Demikian juga diungkapkan Roy Salmon Pitoy l, Ketua Kelompok Tani Anugerah di Likupang Timur.
Meski di lahan marginal eks lingkar tambang masih bisa menghasilkan benih jagung hibrida mengangkat kesejahteraan petani, menciptakan lapangan kerja selain tambang.
"Kami optimis, disamping dapat memenuhi kebutuhan benih wilayah Sulawesi Utara bahkan untuk ekspor," ujarnya.(rilis)