Update Corona Bantaeng

Disebut Menolak Disemprot Petugas Covid-19 Bantaeng, Ajudan Edy Manaf: Itu Tidak Benar

Penulis: Firki Arisandi
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi korban amukan petugas posko Covid-19, di perbatasan Bantaeng-Jeneponto.

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Legislator PAN DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Edy Manaf, kini menjadi sorotan publik.

Pasalnya, video cekcok antara dirinya dengan petugas posko Covid-19 di perbatasan Bantaeng-Jeneponto, viral di sosial media.

Kejadian dalam video itu terjadi, Minggu (19/4/2020) kemarin, saat Edy pulang dari Kabupaten Jeneponto.

Mobil yang ditumpangi Edy Manaf, disebut tidak berhenti dan mengacuhkan arahan petugas.

Saat itulah salah satu petugas berteriak untuk menghentikan mobil tersebut.

Karena sesuai dengan protap, mobil dan penumpangnya juga harus disterilisasi saat masuk ke Kabupaten Bantaeng.

Ajudan Edy Manaf, Syamsul Alam, membantah jika pihaknya menolak untuk disemprot.

"Mobil kami disemprot kok, bisa dilihat di videonya. Itu masih basah, kentara bintik-bintik air," Kata Syamsul Alam.

Cekcok terjadi, ketika pihaknya mempertanyakan proses penyemprotan untuk pengemudi dan penumpang yang dilakukan bersamaan.

"Kita mau disemprot dengan orang lain secara bersamaan, kita dikumpulkan. Jadi kami bilang yang lain saja dulu, karena kan kita tidak tahu jangan sampai kita dekatan dengan orang yang positif (Covid-19) misalnya," tambah Alam, sapaannya.

Namun, hal tersebut menuai protes dari petugas dengan menggunakan pengeras suara.

Rombongan Edy Manaf disebut tak ingin mengikuti aturan dan protap petugas posko.

Karena berteriak menggunakan pengeras suara, akhirnya memancing petugas lainnya untuk mendekat.

"Nah disitulah mulai cekcok. Jadi kalau bilang tolak disemprot, itu tidak benar. Karena kami disemprot semua," tegasnya.

Sebelumnya, Andi Edy Manaf mengaku sangat menyayangkan sikap para petugas Posko Penangangan Covid-19 di Bantaeng.

Saat tiba di perbatasan Jeneponto-Bantaeng dirinya mengikuti prosedur teral (protap), dengan singgah dan membiarkan mobilnya disemprot disinfekan.

Setelah mobilnya disemprot disinfektan, dirinya juga diminta turun dari mobil untuk turut disemprot cairan disinfektan.

”Nah, saat itu saya pertanyakan dengan baik-baik pada petugas, apakah itu sudah menjadi protapnya?," jelas Edy saat dikonfirmasi awak media.

"Apakah disemprot satu-satu atau disemprot kayak ayam, bersamaan semua dengan orang lain, jangan sampai ada yang terpapar, harus saling jauh-jauh,” jelas Edy menambahkan.

Setelah menanyakan hal tersebut, bukannya mendapat penjelasan Edy malah mendapat caician petugas menggunakan pengeras suara.

Hal tersebut membuat suasana semakin gaduh.

”Ada yang teriak-teriak ada yang pukul mobil, ada yang mau bakar, gara-garanya itu ibu-ibu yang mencaci lewat pengeras suara yang membuat gaduh,” tambah Edy.

Edy Manaf mengaku menyangkan sikap para petugas yang sangat arogan dalam melaksanakan tugas.

Seharusnya, para petugas bisa berbicara dan menjelaskan baik-baik kepada masyarakat, termasuk dirinya. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkini