Apa yang mesti dilakukan pemerintah, aparat keamanan agar penerapan PSBB ini maksimal dan kerugian masyarakat bisa diminimalkan?
Pertama, memastikan ketersedian alat yang dibutuhkan tenaga kesehatan.
Kedua, memperluas dan memperbanyak ravid test dan swab untuk masyarakat supaya cepat didetaksi orang positif dan peta penyebarannya.
Polri dan TNI perlu tegas dalam mendisiplinkan masyarakat agar patuh terhadap berbagai aturan PSBB. Perlu ada sanksi yang tegas
Pemerintah dan aparat melakukan pendataan secara akurat tentang jumlah penduduk miskin dan rentang miskin untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah (by name, by addres).
Bantuan dari pemerintah untuk kebutuhan pokok kepada masyarakat miskin dan rentang miskin harus dalam bentuk barang/bukan uang tunai.
Hal itu penting supaya masyarakat tidak keluar rumah untuk mencari kebutuhan pokok.
Pemerintah juga perlu menyiapkan paket sembako untuk orang kelas menengah dan atas, tapi harus dibeli.
Hal penting supaya masyarakat tidak keluar rumah untuk mencari kebutuhan pokok. Pemeritah tetap harus membuka pasar, tapi mentasi penjual (yang bisa berjualan di pasar hanya pedagang yang menjual kebutuhan pokok).
Pasar dan tokoh-tokoh tersebut harus diawasi oleh aparat (TNI, POLRI, dan Tokok Masyarakat) untuk memastikan tidak ada masyarakat yang memborong barang kebutuhan pokok, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk tetap menjaga jarak.
Pada bulan ramadhan, Pemerintah perlu membuat dapur umum di setiap RT yang menyediakan menu buka puasa dan sahur.
Dapur umum tersebut, gratis bagi masyarakat miskin dan rentang miskin, tapi tidak gratis bagi masyarakat kelas menengah keatas.
Distribusi bantuan dari pemerintah, sebaiknya melibatkan tokoh masyarakat, pemuka agama, ormas, dan kelompok volunter lainnya.
Pemerintah perlu mengajak masyarakat untuk turut peduli baik bantuan materi maupun bantuan tenaga.
Pihak swasta dan masyarakat perlu diajak untuk menjadi volunter dalam menggalang dana atau membantu dalam tenaga (sukarelawan) dalam berbagai aksi sosial.