Puasa Ayyamul Bidh

Lengkap, Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh Jelang Malam Nisfu Sya'ban, Bolehkah Hanya 2 Hari?

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lengkap, bacaan niat puasa Ayyamul Bidh jelang malam Nisfu Sya'ban, bolehkah hanya 2 hari?

TRIBUN-TIMUR.COM - Lengkap, bacaan niat puasa Ayyamul Bidh jelang malam Nisfu Syaban, bolehkah hanya 2 hari?

Bagi yang menunaikannya, puasa Ayyamul Bidh, Rabu (8/4/2020) atau 14 Syaban 1441 H, memasuki hari kedua.

Pada Rabu petang juga akan masuk malam Nisfu Sya'ban.

Ada juga yang berpendapat jika ada puasa Nisfu Sya'ban.

Soal puasa Ayyamul Bidh, ibadah sunnah itu hanya 3 hari ditunaikan dalam sebulan.

Puasa sunnah Ayyamul Bidh pada bulan April 2020 atau di bulan Syaban itu bertepatan dengan tanggal 13, 14, dan 15 Syaban 1441 H.

Berdasarkan kalender Hijriah 1441, Jadwal puasa Sunnah Ayyamul Bidh bulan April 2020 bertepatan dengan tanggal tanggal 7, 8, dan 9 April 2020.

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa tiga hari di pertengahan bulan yang memiliki keutamaan luar biasa.

Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh ini nilai amalannya sama dengan melaksanakan puasa sepanjang tahun.

Ayyamul bidh adalah bentuk jamak dari al-yaum yang berarti hari, sedangkan bidh artinya putih.

Yang berarti hari-hari putih dimana pada tanggal tersebut terjadi bulan purnama dengan sinar warna putih.

Seperti dijelaskan dalam hadits berikut:

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).

Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi nomor 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).

Berikut niat puasa sunnah Ayyamul Bidh:

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.

“Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Menunaikan Puasa Ayyamul Bidh

1. Niat puasa putih boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Berbeda dengan puasa wajib yang harus melakukan niat sebelum terbit fajar.

2. Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah ketika bersama suaminya, terkecuali sudah mendapat izin dari sang suami.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:

"Janganlah seorang wanita berpuasa sunnah sedang suaminya ada, kecuali dengan seizinnya."

3. Lebih dianjurkan ketika tidak bepergian

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai nomor 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

4. Tidak dilaksanakan di tanggal 13 Dzulhijah

13 Dzulhijah merupakan bagian dari hari tasyriq, sehingga tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa putih.

Manfaat Puasa Sunnah Ayyamul Bidh

1. Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

2. Melakukan puasa tiga hari setiap bulannya seperti melakukan puasa sepanjang tahun karena pahala satu kebaikan adalah sepuluh kebaikan semisal.

Berarti puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa sebanyak tiga puluh hari setiap bulan.

Jadi seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.

3. Memberi istirahat pada anggota badan setiap bulannya.(*)

Berita Terkini