“Maksudnya disini biaya gojek tersebut dibebankan ke Kementerian Pertanian, kami yang akan membayar, sistemnya tentu pihak gojek sudah ada, dan ini tidak menpengaruhi harga pangan yang dibeli, jadi tentu driver gojeknya juga mendapat bayaran, dan masyarakat diringankan dengan tidak dibebankan biaya antar," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan kerjasama ini nantinya akan diberlakukan di Toko Mitra Tani yang ada di seluruh Indonesia dengan jumlah mencapai 3500.
“Jadi kami harap masyarakat bisa memanfaatkan kerjasama ini, konsep kami memang melayani kebutuhan pangan masyarakat harian dengan jumlah yang tidak besar paling tidak untuk kebutuhan tiga hari kedepan, ini menjadi bagian dari upaya kami juga dalam memininalisir rush buying," tuturnya.
Shinto selaku perwakilan dari pihak gojek mengaku senang atas kesempatan yang diberikan Kementerian Pertanian untuk ikut berperan mendukung ketahanan pangan Indonesia.
Ia siap mendukung upaya pemerintah dalam memastikan pendistribusian pangan di masyarakat tidak hanya di Jabodetabek tapi diseluruh Indonesia.
“Kami sangat senang karena kami menjadi on demand platform pertama yang diberi kesempatan untuk medukung keamanan logistic diseluruh Indonesia, seperti yang kita ketahui kelancaran distribusi pangan saat ini juga menjadi prioritas utama pemerintah, prinsip kami masyarakat harus happy agar healthy," ungkapnya.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)