Beda Arti ODP, PDP dan Suspect Istilah Dalam Corona/Covid-19, Lockdown, Social Distancing & WFH

Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grafik tentang pentingnya menekan jumlah kasus COVID-19 agar tidak membebani rumah sakit.

Beda Arti Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona dan Suspect Istilah Dalam Corona/Covid-19, Lockdown, Social Distancing & Work From Home (WFH)

TRIBUN-TIMUR.COM - Dalam kasus virus corona jenis baru, yaitu SARS-COV-2 penyebab Covid-19, di Indonesia sendiri banyak istilah yang muncul dan menimbulkan kebingungan pada sebagian pasien.

Istilah itu di antaranya orang dalam pemantauan ( ODP), pasien dengan pengawasan ( PDP), dan suspect.

Ini membuat sebagian orang tidak paham sehingga menimbulkan kepanikan karena tidak mengerti maksudnya.

Untuk mengetahui apa perbedaan dari ketiga istilah tersebut, Kompas.com menghubungi dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH.

Warga Makassar yang Meninggal Akibat Terinfeksi Virus Corona, Baru Pulang dari Umrah

Update Daftar Harga Hp Samsung Maret 2020, Galaxy A20, Galaxy A51, Samsung Galaxy A70, Spesifikasi

Dilansir Kompas.com, Panji menjelaaskan definisi ketiga istilah tersebut.

Berdasarkan yang tercantum di buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI yang telah direvisi dua kali, dengan edisi ketiga terbit pada tanggal 16 Maret 2020.

Menurut Panji, kriteria PDP atau ODP cukup banyak, tetapi secara sederhananya bisa dimaknai seperti berikut.

1. Orang dalam pemantauan (ODP)

ODP adalah mereka yang memiliki gejala panas badan atau gangguan saluran pernapasan ringan, dan pernah mengunjungi atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan virus tersebut.

Selain itu, bisa juga orang sehat yang pernah kontak erat dengan kasus terkonfirmasi Covid-19.

2. Pasien dalam pengawasan (PDP)

PDP adalah mereka yang memiliki gejala panas badan dan gangguan saluran pernapasan.

Gangguan saluran pernapasan itu bisa ringan atau berat, serta pernah berkunjung ke atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan Covid-19.

Tidak hanya itu, PDP ini juga memiliki indikasi atau diketahui pernah berkontak dengan langsung dengan kasus yang terkonfirmasi atau probabel Covid-19.

3. Suspect

Sementara itu, kata Panji, suspek adalah istilah lain untuk PDP.

"Jadi perbedaan utama PDP dan ODP adalah apakah ada gabungan panas badan dan gangguan pernapasan, dan apakah pernah berkontak dengan kasus terkonfirmasi," kata Panji, Rabu (18/3/2020).

Untuk diketahui, kasus probabel adalah PDP yang hasil pemeriksaannya tidak dapat disimpulkan (tidak positif, tetapi juga tidak negatif).

Sedangkan kasus konfirmasi adalah seseorang yang terbukti terinfeksi berdasarkan hasil laboratorium.

Apakah ODP dan PDP “berbahaya”?

"Tentu yang bisa menularkan penyakit Covid-19 adalah orang-orang yang memang terinfeksi virusnya (SARS-COV-2)," ujar dia.

Namun, permasalahannya adalah bahwa sakit Covid-19 ini bisa muncul dengan gejala ringan ataupun berat, dan diagnosis Covid-19 pun memerlukan waktu.

Oleh sebab itu, kata dia, orang-orang yang memenuhi kriteria ODP maupun PDP dianggap berpotensi menularkan Covid-19 sampai terbukti sebaliknya dan harus menjalankan isolasi.

Dari sisi isolasi, yang harus dilakukan untuk PDP dan ODP agak berbeda.

Isolasi PDP seharusnya dilakukan di rumah sakit, sedangkan ODP harus melakukan isolasi diri dengan berdiam di rumah selama 14 hari atau disebut dengan karantina mandiri.

Kompas.com menggalang dana untuk solidaritas terhadap kondisi minimnya alat pelindung diri dan keperluan lainnya di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia, terutama di DKI Jakarta, terkait penanganan Covid-19.

Lalu bagaimana dengan istilah Lockdown, Social Distancing dan Work From Home?

Dikutp dari Wikepedia.com, Lockdown sama artinya dengan Terkunci.

Yang berarti protokol darurat yang biasanya mencegah orang atau informasi meninggalkan suatu area.

Protokol biasanya hanya dapat diprakarsai oleh seseorang dalam posisi otoritas .

Terkunci juga dapat digunakan untuk melindungi orang di dalam fasilitas atau, misalnya, sistem komputasi, dari ancaman atau peristiwa eksternal lainnya.

Dari bangunan, kuncian bor biasanya berarti bahwa pintu yang mengarah ke luar dikunci sehingga tidak ada orang yang bisa masuk atau keluar.

Saat ini Indonesia belum menerapkan Lockdown. Dibandingkan dengan negara-negara lain yang sebagian memilih mengunci negaranya agar tidak ada lagi warga luar masuk atau warganya keluar.

social distancing

Atau Pembatasan sosial adalah serangkaian tindakan pengendalian infeksi nonfarmasi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular.

Tujuan dari pembatasan sosial adalah untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan penyakit, morbiditas, dan terutama, kematian.

Pembatasan sosial paling efektif dilakukan ketika infeksi dapat ditularkan melalui kontak percikan atau droplet (batuk atau bersin); kontak fisik langsung, termasuk kontak seksual; kontak fisik tidak langsung (misalnya dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi seperti fomit); atau transmisi melalui udara (jika mikroorganisme dapat bertahan hidup di udara untuk waktu yang lama)

Inilah yang saat ini diterapkan Pemerintah Indonesia dan tidak memilih lockdown. Pemerintah berharap agar sistem ini bisa memutus mata rantai wabah corona seperti sekarang.

Beberapa contoh pembatasan sosial yang digunakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular

1. penutupan sekolah (proaktif atau reaktif),
2. penutupan tempat kerja, termasuk penutupan bisnis dan layanan sosial yang "tidak esensial" (Istilah "tidak esensial" berarti fasilitas tersebut tidak berperan dalam fungsi utama masyarakat, dan merupakan lawan dari layanan esensial
3. isolasi,
4. karantina,
5. cordon sanitaire (pembatas kebersihan
6. sekuestrasi protektif,
7. pembatalan pertemuan massal seperti acara olahraga, film, atau pertunjukan musik, menutup atau membatasi transportasi umum,
8. penutupan fasilitas rekreasi (kolam renang komunitas, klub pemuda, gimnasium)
9. tindakan "melindungi diri" untuk individu termasuk membatasi kontak tatap muka, melakukan bisnis melalui telepon atau dalam jaringan (daring), menghindari tempat umum dan mengurangi perjalanan yang tidak perlu,dan
10. tidak berjabat tangan saat menyapa orang lain.

Grafik tentang pentingnya menekan jumlah kasus COVID-19 agar tidak membebani rumah sakit. (id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Covid-19-curves-graphic-social-v3-id.gif)

Mencegah puncak infeksi yang tajam, yang dikenal sebagai meratakan kurva epidemi, membantu mencegah layanan kesehatan mengalami kewalahan, dan juga menyediakan lebih banyak waktu untuk pengembangan vaksin atau pengobatan.

Menyebarkan infeksi dalam jangka waktu yang lebih lama memungkinkan layanan kesehatan untuk mengelola volume pasien dengan lebih baik.

Grafik tentang pentingnya menekan jumlah kasus COVID-19 agar tidak membebani rumah sakit. (id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Covid-19-curves-graphic-social-v3-id.gif)

Social Distancing ini berhubungan dengan Work From Home atau kerja di rumah yang sudah diminta Presiden Jokowi dilakukan baik itu PNS atau pekerja swasta.

Meski begitu masih ada saja warga yang menggunakan WFH ini untuk sekalian liburan. Padahal maksudnya adalah bekerja dari rumah atau belajar dari rumah yang dilakukan pelajar.

Mari menggunakan kesadaran kita sendiri untuk tetap terjaga dan mencegah orang lain menulari kita.

Ikuti instruksi pemerintah bukan karena tidak takut tapi lebih berpikir sayangi diri dan orang-orang di sekeliling kita. (penulis aja kerja di rumah)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Perlu Diketahui Istilah Dalam Virus Corona, Pahami Perbedaan ODP, PDP dan Suspect, https://bangka.tribunnews.com/2020/03/20/perlu-diketahui-istilah-dalam-virus-corona-pahami-perbedaan-odp-pdp-dan-suspect?page=all.


Berita Terkini