TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah gerai tukang cukur rambut di China, tak mau bersentuhan langsung dengan pelanggannya.
Alasannya, mereka curiga pelanggannya korban virus corona dan takut tertular.
Berkaitan hal itu, tukang cukur menemukan cara kreatif menata rambut pelanggan.
Mereka tetap mencukur meski tak ada kontak fisik secara langsung di tengah ketakutan penyebaran virus corona.
• Begini Kronologi Pengungkapan Penimbunan Masker di Moncongloe, Pelakunya Seorang ASN
• Alasan Milenial Harus Beli Rumah, Intip Penjelasan Direktur Marketing IMB Property
Mereka berinisiatif untuk menjaga jarak dengan pengunjung untuk mengantisipasi penyebaran virus yang telah menyebar lebih dari 76 negara.
Cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan tongkat panjang berukuran sekitar 121 centimeter yang diikat dengan peralatan cukur seperti; sikat, shavers, dan hairdrayers.
Sementara itu, penata rambut lainnya, He Bing mengunggah sejumlah foto dan video di media sosial yang menunjukkan rekan-rekannya menggunakan tongkat untuk memotong rambut pelanggan.
Tongkat tersebut dibentuk agar bisa terikat dengan gunting, sikat, sisir, pencukur, pengering, dan aneka peralatan lainnya.
• Begini Kronologi Pengungkapan Penimbunan Masker di Moncongloe, Pelakunya Seorang ASN
• Alasan Milenial Harus Beli Rumah, Intip Penjelasan Direktur Marketing IMB Property
Mereka menyebut cara itu sebagai 'potongan rambut jarak jauh'.
"Meskipun (menata) rambut telah selesai, kami masih perlu menjaga jarak agar getap aman," kata He Bing, penata rambut di sebuah salon di Luzhou, Provinsi Sichuan, barat daya China.
Aturan Jaga Jarak
Pejabat kesehatan China sebelumnya telah mengeluarkan imbauan agar warganya menjaga jarak minimal 1,5 meter satu sama lain di depan umum.
Perkembangan terbaru korban meninggal dunia akibat virus corona mencapai 3284 orang.
Jumlah korban meninggal akibat virus corona ini sejalan dengan jumlah pasien yang sembuh yang mencapai 53.276 pasien.
Kabar terbaru ini menambah angka jumlah pasien terinfeksi yang total mencapai 95.169 kasus.