Mahasiswi Bulukumba di Wuhan

Nenek Tak Sabar Bertemu Mahasiswi Bulukumba yang Diobservasi di Natuna

Penulis: Firki Arisandi
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nenek angkat Laras, Hj Hanawiah

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - 17 Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sulawesi Selatan (Sulsel), telah tiba di bandara Sulthan Hasanuddin Makassar, sekira pukul 01.00 wita.

Mereka dipulangkan setelah melewati masa o bservasi di Natuna, Kepulauan Riau, selama kurang lebih dua pekan.

Beberapa yang dipulangkan berasal dari Kabupaten Bulukumba. Kabupaten yang berada sekitar 158 kilometer bagian selatan kota Makassar.

Salah satunya warga Bulukumba.

Dia adalah Laras, warga Desa Balibo, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.

Laras adalah anak dari Kepala Pusat Kesehatan (Puskesmas) Balibo, Selfiana Bambang.

Namun, saat didatangi di rumahnya, Minggu (16/2/2020), sekitar pukul 12.30 wita, ia belum tiba di Bulukumba.

Berdasarkan informasi nenek angkat Laras, Hj Hanawiah, saat ini Laras masih berada di Kota Makassar.

"Alhamdulillah, kabar terakhir dia sudah ada di Makassar. Kita bersyukur Laras dinyatakan sehat. Sekarang sudah dijemput sama ibunya," kata Hj Hanawiah kepada Tribun.

Namun, saat dimintai keterangannya terkait kapan Laras bakal tiba di Bulukumba, ia belum dapat memastikannnya.

"Kalau dia tidak tinggal dulu di Makassar, mungkin sebentar malam tiba, paling lambat subuh, karena hari kantor-mi besok," tambahnya.

Namun, ia mengaku bersyukur ktena Laras dinyatakan bebas virus Corona setelah melewati masa observasi.

Hanawiah menceritakan, meski tak sedarah, ia telah mengganggap Selfiana Bambang anaknya sendiri, dan Laras sebagai cucunya.

Pasalnya, jauh sebelum Selfiana menjadi kepala puskesmas, mereka sudah tinggal berdampingan.

"Sudah 30 tahun disini, awalnya dia bidan desa. Saya sudah anggap Laras ini cucuku sendiri. Dia aslinya orang Palopo," jelasnya.

Sekadar diketahui, Laras adalah alumnus SMA Negeri 1 Bulukumba.

Ia bertolak ke Wuhan, Cina, untuk melanjutkan studinya di bidang kesehatan.

Namun, setelah dua bulan berada di negeri tirai bambu, virus Corona mewabah.

Berita Terkini