Hal tersebut disampaikan Kepala Kajaksaan (Kajari) Kabupaten Pasuruan, Ramdanu Dwiyantoro.
Sementara untuk urusan medis, ia mengatakan ranahnya ada di Dinas Kesehatan.
Ramdanu mengaku pihaknya bersama tim Pakem hanya sebatas menyinkronkan saja.
Sementara itu Kabid Pelayanan Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dian Islami mengungkapkan alasan kedatangan Dinkes ke pelayanan kesehatan tradisional ini untuk melihat langsung proses pengobatan tradisional Ningsih Tinampi.
Ia melihat apa yang dilakukan Ningsih Tinampi bukan dan tidak berkaitan dengan medis sehingga Ningsih Tinampi tidak melanggar rambu-rambu dalam dunia medis.
Dia menjelaskan, untuk urusan benar atau tidak dan memberikan efek itu tergantung masing-masing individunya.
Dian mengatakan apa yang dilakukan Ningsih Tinampi tidak ada kaitannya dengan medis.
Terkait urusan benar atau tidak, menurutnya tergantung pada pasien masing-masing.
Ia menyebut, pihaknya juga sudah mewanti-wanti Ningsih Tinampi, jika memang pasiennya mengidap penyakit medis harus dibawa ke tindakan medis.
Sementara itu Ketua IDI Kabupaten Pasuruan, dokter Sujarwo mengatakan pihaknya ingin memberikan bantuan ke Ningsih Tinampi agar lebih tertata dalam memberikan pengobatan.
"Jadi bukan sesuatu yang aneh. Ini kami hanya kunjungan saja, untuk memberikan pembinaan terhadap Ningsih Tinampi," kata Ketua IDI Kabupaten Pasuruan.
Servis Plus Makanan Gratis, Warga Untung
Praktik Ningsih Tinampi banyak didatangi pasien hingga pihaknya menyediakan menu makanan untuk pasien maupun keluarga pasien.
Aminah, penjaga makanan mengatakan Ningsih Tinampi mengatakan setiap hari menyediakan 25 hingga 30 kilogram beras untuk dimasak.
Mereka juga menyediakan lauk pauk dan salah satu lauk yang tak boleh absen adalah ayam.