TRIBUN-TIMUR.COM - Virus Corona sudah 'bunuh' 80 orang, bahayakah beli barang dari China? Panduan buat penggemar belanja online.
Jumlah kematian akibat Virus Corona tipe baru di China mencapai 80 orang hingga Senin (27/1/2020).
Selain itu, otoritas terkait juga menemukan ratusan kasus baru warga yang terinfeksi meskipun telah ada upaya karantina dan isolasi.
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan, jumlah kematian baru akibat Virus Corona sebanyak 24 kasus di Provinsi Hubei sehingga total kematian menjadi 80 kasus.
Jumlah itu naik signifikan hanya dalam satu hari.
Dikutip dari Taiwan News, salah seorang yang meninggal ternyata adalah pejabat pemerintah setempat di kota Wuhan bernama Wang Xianliang (62).
Dia merupakan pejabat pemerintah pertama yang menjadi korban virus, menurut sebuah laporan CNA.
Dia juga merupakan mantan ketua komite urusan agama kota.
Sebagian besar kematian dan kebanyakan kasus warga terinfeksi korona terjadi di Hubei.
Kota Wuhan yang terletak di Hubei merupakan pusat epidemi di mana virus diduga berasal dari pasar yang menjual hewan-hewan eksotis.
Warga yang meninggal sebagian besar adalah warga lanjut usia atau warga yang daya tahan tubuhnya lemah.
Sementara itu, jumlah kasus baru yang terkonfirmasi terinfeksi Virus Corona tipe baru tercatat 371 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 2.744 kasus di seluruh China.
Selain itu, jumlah kasus yang diduga terinfeksi Virus Corona sekitar 6.000 kasus dan lebih dari 30.000 orang di bawah pengawasan medis.
Jumlah kematian dan kasus baru terus meningkat di tengah upaya China dan dunia internasional untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.
”Pemerintah China memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek selama tiga hari hingga 2 Februari untuk memperlambat penyebaran virus,” demikian bunyi pernyataan Dewan Negara China, Senin (27/1/2020).