Tiga bulan sebelum pertarungan, kondisi fisiknya sempat diragukan sehingga Komisi Atletik Nevada meminta ia melakukan pemeriksaan menyeluruh di rumah sakit yang telah ditunjuk.
Akan tetapi, ia memeriksakan diri ke sebuah klinik kecil bernama Mayo Clinic dan dinyatakan fit untuk bertarung.
Hanya, hasil lengkap pemeriksaan dirahasiakan dari publik untuk waktu yang lama.
Pada kemudian hari, baru diketahui kalau Ali kesulitan memegang ujung hidungnya dengan jari dan tak bisa berdiri dengan satu kaki pada pemeriksaan itu.
Jelang pertarungan ini, ia juga menderita penyakit setelah salah mendapat obat tiroid yang ia minum untuk menguruskan diri.
Ali terlihat kelimpungan di ring, tak bisa mempertahankan diri dan hanya menerima pukulan Larry Holmes.
Sementara, Holmes tengah menikmati tujuh tahun tak terkalahkan sebagai seorang juara dan berusia prima 31 tahun berbanding Muhammad Ali yang telah berusia 38 tahun.
Larry Holmes memenangkan pertarungan setelah pelatih Ali melempar handuk pada ronde ke-10.
Di belahan Amerika lain, pertarungan tersebut disaksikan oleh Mike Tyson yang saat itu masih berusia 14 tahun.
Sehari setelah pertarungan kontra Holmes, pelatih Mike Tyson, Constantine "Cus" D'Amato, menelepon Muhammad Ali di hadapan sang petinju.
"Bagaimana Anda mengizinkan petinju amatir ini menghajar Anda? Dia petinju buruk dan saya katakan dia amatir, kenapa kamu membiarkan seorang amatir memukul Anda," tuturnya.
Kemudian ia meneruskan telepon ke Mike Tyson sembari berkata "saya bersama seorang petinju remaja, tetapi suatu ketika ia akan menjadi juara dunia. Namanya Mike Tyson".
"Saya bersimpati dengan apa yang terjadi kepada Anda," tutur Tyson kepada Ali.
Ali membalas "saya sakit, pengobatan membuat saya lemah. Saya akan kembali untuk menghajarnya".
Namun, Tyson dengan rasa percaya diri tinggi mengatakan "jangan khawatir champ, ketika sudah besar saya akan mengalahkan dia untuk kamu".