"Ini aturan lintas kepresidenan," ungkap Budiman lagi.
"Salah, lintasnya itu melintas-lintas di perlintasan yang salah dari awal itu," jawab Rocky Gerung.
Sementara itu, Dosen Komunikasi UNPAD, Kunto Adi Wibowo yang turut hadir bertanya mengapa dulu izin perpanjangan FPI tidak menjadi masalah.
"Tapi kan dulu pernah diizinkan AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga)," tanya Kunto Adi Wibowo.
Budiman menjawab, hal itu merupakan kesalahan presiden sebelumnya yang dengan mudah mengizinkan ormas-ormas terdaftar.
"Ya itu salahkan presiden yang pernah mengizinkan."
"Gara-gara presidennya mengizinkan, kita kena buahnya hari ini," kata Budiman.
Bahkan, Budiman mengatakan Rocky Gerung juga terlibat dalam urusan memelihara ormas-ormas tertentu agar diterima semua pihak.
"Mereka memelihara, Bung Rocky juga ada di sana juga memelihara kepentingan itu untuk sedang diterima semua kelompok," katanya.
Pada kesempatan itu, Rocky Gerung mengaku sempat anti dengan FPI.
Hal itu bermula dari Budiman Sudjatmiko yang mengatakan bahwa Front Pembela Islam (FPI) selama ini telah melakukan tindak kekerasan kepada seseorang yang dinilai bertentangan dengan kelompoknya.
Bahkan Budiman menggambarkan kekerasan FPI itu dalam kata 'pentungan' yang berarti alat pemukul.
"FPI itu bukan ide, FPI itu sudah, FPI itu ide yang sudah mewujud menjadi pentungan," kata Budiman.
Budiman melanjutkan, bentuk kekerasan yang dilakukan FPI bisa saja ketika mereka marah melihat seseorang meminum wine (sejenis minuman keras).