Prabowo Subianto

Jubir Istana Fadjroel Rachman Pastikan Prabowo Subianto Dicopot dari Menhan oleh Jokowi Jika

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi ancam pecat Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertananan jika berkinerja buruk.

TRIBUN-TIMUR.COM - Jubir Istana Fadjroel Rachman pastikan Prabowo Subianto dicopot dari Menteri Pertahanan oleh Jokowi jika.

Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman menegaskan bahwa menteri di Kabinet Indonesia Maju akan segera dicopot jika tak serius bekerja.

Menurut Fadjroel Rachman, Jokowi tak akan tebang pilih dalam memberikan sanksi terhadap menteri yang tak serius bekerja.

Ancaman Jokowi itu ditujukan untuk semua menteri, termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (20/11/2019), Fadjroel Rachman menjamin ancaman Jokowi itu akan benar-benar diterapkan.

"Pak Jokowi mengatakan yang ada hanya lah visi misi presiden, tidak ada visi misi menteri," kata Fadjroel Rachman.

Betulkah Habib Rizieq FPI Dicekal Pemerintahan Jokowi? Kata Dubes Arab Saudi Usai Ketemu Mahfud MD

Lantas, Fadjroel Rachman menyebut ancaman itu disampaikan Jokowi kepada para menteri pada hari pertama setelah pelantikan kabinet.

"Kedua, di hari pertama ketika pelantikan menteri, tegas. Ada 7 perintah yang paling harus saya nyatakan adalah beliau katakan semuanya harus serius dalam bekerja," ucap Fadjroel Rachman.

"Saya pastikan yang tidak bersungguh-sungguh, tidak serius bisa saya copot di tengah jalan," kata dia menirukan ucapan Jokowi kala itu.

Kabar Sedih Almira Tunggadewi Yudhoyono Anak Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan, Mohon Doanya

Gaji Kades Cantik Angely Emitasari Rp 2 Juta, tapi Hotman Paris Siap Beri Rp 40 Juta, Ini Syaratnya

 Lebih lanjut, Fadjroel Rachman mengungkapkan bahwa Jokowi tak main-main dengan ancaman tersebut.

"Itu artinya beliau serius untuk mengatakan apabila memang tidak cocok di tengah jalan maka akan segera juga akan mendapatkan," kata Fadjroel Rachman.

Pernyataan Fadjroel Rachman itu lantas ditanggapi oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan.

"Boleh saya tanya enggak? Bagaimana kalau Pak Prabowo dianggap enggak serius? Akan dipecat juga?," tanya Djayadi Hanan.

"Sangat mungkin," jawab Fadjroel Rachman.

• Arsy Mulai Nangis Lihat Kondisi Ashanty, Anang Hermansyah Ayah Aurel Marah, Lihat yang Terjadi di RS

• Kabar Buruk Anies Baswedan, Terancam Tak Digaji 6 Bulan - Disanksi Pemerintahan Jokowi, Pelanggaran

• Penampilan Terbaru Angelina Sondakh di Penjara, Lihat Cara Aaliyah Massaid Perlakukan Ibu Tirinya

Prabowo Subianto Harus Waspada, Daftar Nama Bakal Capres di 2024 Pengganti Jokowi, Sandiaga Uno?

Presiden Jokowi atau Joko Widodo bertemu dengan Prabowo Subianto di stasiun MRT, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019) (DOK KOMPAS.COM)

Menurut Fadjroel Rachman, Jokowi akan tetap mencopot siapapun menteri yang tak serius dalam bekerja, termasuk Prabowo Subianto.

"Sangat mungkin kalau mengikuti apa perintah presiden ini, maka apabila tidak serius akan dicopot di tengah jalan," kata Fadjroel Rachman.

"Pernyataan ini langsung untuk mengatakan kepada siapapun menteri maupun wakil menteri yang bekerja."

Pernyataan Fadjroel Rachman itu pun langsung ditanggapi presenter Najwa Shihab.

"Tapi konsekuensi politiknya berbeda kalau yang dicopot Ketua Umum Partai Gerindra?," tanya Najwa Shihab.

"Tapi ini Pak Jokowi mengatakan secara jelas," jawab Fadjroel Rachman.

• Apa Terjadi? Ashanty Mohon Maaf dari Rumah Sakit, Anang Hermansyah Minta Sesuatu ke Aurel Hermansyah

Belum selesai ia menjawab pertanyaan Najwa Shihab, pernyataannya justru dipotong oleh Politisi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pariera.

"Tapi sampai sekarang Pak Prabowo sangat serius," sahut Andreas Hugo Pariera.

"Dibela oleh PDI Perjuangan," tutur Najwa Shihab. 

Simak video di bawah ini mulai menit 2:11.

Tanggapan Fahri Hamzah soal Prabowo Subianto 

Mantan Wakil DPR RI, Fahri Hamzah buka suara soal pro dan kontra terhadap wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi BUMN.

Membahas soal wacana penunjukan Ahok, Fahri Hamzah justru menyinggung soal persaingan Jokowi dan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 lalu.

Setelah berebut kursi presiden, Prabowo Subianto yang kalah dalam Pilpres 2019 lalu kini justru menjadi Menhan.

Lihat Gaji Ahok di Komisaris Utama Pertamina, Sosok Putra Sulsel Digeser, Tugas Bersama Budi Sadikin

Mulanya, Najwa Shihab menanyakan soal pendapat Fahri Hamzah tentang penolakan terhadap penunjukan Ahok di BUMN.

"Dan bagaimana membaca berbagai suara-suara yang menolak (Ahok)? Apakah itu suara-suara politis?," tanya Najwa Shihab.

"Apakah itu yang Anda maksud sebagai bagian terlalu banyak politisnya dibandingkan dengan kinerja BUMN-nya Bang fahri?,"kanya menyambung.

Menurut Fahri Hamzah, pada periode kedua pemerintahan Jokowi ini, ada sejumlah hal yang terkesan janggal.

Terutama terkait penunjukan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

"Jadi kan Pak Jokowi itu kan bilang saya mau cepat karena itu kira rekonsiliasi, kita bersatu," ucap Fahri Hamzah.

Lantas, ia menyinggung soal kontestasi Pilpres 2019 lalu.

"Bahkan musuh utamanya kan namanya Pak Prabowo kan, ini kita bilang musuh dalam tempurung," terang Fahri Hamzah.

Namun, pernyataan itu disanggah oleh Najwa Shihab.

"Udah bukan musuh," kata Najwa Shihab.

Lantas, Fahri Hamzah menyebut penunjukan Prabowo Subianto di kabinet itu merupakan sebuah misteri.

"Dia diajak jadi menteri, ini kan misteri sebenarnya kalau kita bicara," ucap Fahri Hamzah.

Ia juga menyinggung soal rapat perdana Prabowo Subianto dengan Komisi I DPR RI beberapa waktu lalu.

Dalam rapat tersebut, Prabowo Subianto memaparkan program yang akan dilaksanakannya lima tahun ke dapan sebagai Menteri Pertahanan.

Menurut Fahri Hamzah, apa yang disampaikan Prabowo di hadapan Komisi I DPR RI itu sama dengan apa yang disampaikan pada kampanye Pilpres 2019 lalu.

"Gimana orang yang habis debat (di Pilpres 2019) sama dia (Prabowo) hasil debatnya itu dipresentasikan di DPR itu sama," kata Fahri Hamzah.

"Jadi Pak Jokowi membiarkan Pak Prabowo masuk ke dalam kabinet dan membawa agenda-agenda yang dia perdebatkan," katanya menyambung.(*)

Berita Terkini