TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Atap Aula Sapota atau Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Mamuju di Anjoro Pitu, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Sulbar, ambruk.
Atap aula Sapota terbuat dari kramik dengan rangka aluminium. Kejadian tersebut diperkirakan sekitar Pukul 09.00 Wita. Saat kejadian, Bupati H Habsi Wahid, tak berada di Rujab.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pihak kepolisian sudah memasangi police line lokasi kejadian agar tidak ada yang mendekat.
• Atap Gedung Aula Rujab Bupati Mamuju Ambruk,Tak Ada Korban Jiwa
• Stok Solar di SPBU Simbuang Mamuju Habis, Puluhan Truk Menunggu Sejak Subuh
Lokasi kejadian jaraknya hanya sekitar 40 meter dari Rujab. Sehingga membuat Bupati H Habsi Wahid ikut was-was.
Ditemui di Rujab, Sabtu (16/11/2019) pagi tadi, Habsi mengatakan saat kejadian ia sedang berada di kantor.
"Saya dapat laporan bahwa aula rumah jabatan roboh, nah robohnya ini kita tidak tahu penyebabnya,"kata Habsi.
Sebab, lanjut dia, pada saat kejadian tidak ada angin, tidak ada hujan dan gempa, tiba-tiba saja ambruk dan membuat sejumlah petugas Satpol PP dan penghunu Rujab kaget.
"Saya sudah perintahkan PU untuk menyelidiki kenapa sampai roboh. Tapi saya beranggapan mungkin karena bangunan ini sudah lama, kurang lebih 10 tahun sehingga memang memerlukan perbaikan,"ujar mantan Sekda Mamuju ini.
Meski begitu, Habsi bersyukur karena dalam kejadian itu tidak ada korban, padahal biasanya petugas Satpol PP yang jaga, beristirahat di aula.
"Saya kira itu kesyukuran karena tidak ada musibah atau korban,"ucapnya.
Habsi mengungkapkan, pihak kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan dengan memasangi police lain dalam rangka mendapatkan informasi seputar kondisi bangunan yang roboh ini.
"Saya juga sudah sampaikan kepolisi, kaitannya terhadap proses pembangunan aula ini informasinya tentu dipihak pelaksana saat itu, kabarnya Polres juga sudah berusaha menghubungi pelaksananya. Tapi saya juga tidak tahu persis siapa pelaksananya dulu,"jelas Habsi.
Namun yang pasti, kata dia, informasi yang berkaitan dengan penyebab robohnya gedung aula tersebut akan dilakukan secara teknis oleh intansi yang terkait atau pihak kepolisian sejauh mana kualitas bangunan ini.
"Karena sama sekali tidak ada hal yang bisa menjadi alasan, karena tidak ada hujan, tidak ada angin. Tapi menurut saya, yah karena sudah tua bangunannya,"katanya.
Habis mengaku, pihak kepolisian sudah menyarankan agar waspada, karena tempat tinggalnya sebagai pejabat dan bangunan aula yang roboh ini, hanya berjarak kurang lebih 50 meter.
"Jangan sampai konstruksinya sama dengan yang roboh, sehingga saya sarankan dinas PU untuk cek, sejauh mana kondisinya, apakah layak untuk ditempati atau tidak, sekiranya PU mengatakan layak, yah saya masih tetap tinggal disini, jika mengatakan harus waspada dan diperbaiki dulu, tentu saya akan kembali ke rumah pribadi dulu untuk sementara,"tuturnya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: