Uniknya Perayaan Maulid di Majene, Ada Acara Pencucian Benda Pusakanya

Penulis: Nurhadi
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernak pernik Tiriq pada perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di halaman Masjid Kuno Syech Abdul Mannan di Salabose Majene Sulbar(nurhadi/tribun)

"Selain kota pendididkan. Majene ini juga sebagai kota religi, disini (Salabose) ada jejak penyebaran islam yang dilakukan oleh Syech Abdul Mannan sekitar abada 17 Masehi,"kata Fahmi Massiara.

Fahmi Massiara menuturkan, pelaksanaan maulid di Salabose dilaksanakan dengan sentuhan budaya seperti Massossor.

Namun tidak bermaksud mencampur adukkan dengan budaya dan syariat islam.

"Lebih kepada meneguhkan identitas kedaerahan yang juga bertujuan untuk semakin menyemarakan kegiatan ini," terang Fahmi

Geburnur Sulbar Ali Baal Masdar, berharap perayaan maulid di Salabose Majene terus ditingkatkan sebagai syiar islam di Mandar.

Yang terpenting kata dia, perayaan Maulid tersebut semakin meningkatkan kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW.

"Kecintaan kita harus dalam bentuk meneladani akhlak Rasul. Melaksanakan semua sunnah atau anjuran-anjurannya dengan menjauh semua yang dilarang,"kata Gubernur.

Sementara Ketua DPRD St Suraidah, berharap pemerintah provinsi memberikan support kepada Pemerintah Kabupaten Majene untuk terus meningkatkan perayaan Maulid di Salabose.

"Karena inikan merupakan agenda tahunan. Apalagi ini adalah wisata budaya dan religi yang perlu dikemas secara baik, dengan melibatan semua stakeholder yang ada," ujarnya. (tribun-timur.com).

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420

Berita Terkini