TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), HM Nurdin Abdullah baru saja bertambah usia ke 56 tahun.
Tanngal 7 November 1963, adalah hari kelahiran Gubernur ke 8 Provinsi Sulsel ini.
Meski sudah lewat sehari, momen kelahiran Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah masih berkesan dimata para kolega, dan kerabatnya yang ada di Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea, Kota Makassar, Jumat (8/11/2019).
Usai menunaikan salat Jumat di Masjid Ikhtiar yang berada di Perumdos Unhas itu, Nurdin disambangi oleh sejumlah tetangganya, dan kerabatnya di Unhas, salah satunya Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu.
• Tahun Depan Sulbar Dapat Pembangunan Tower, Berapa di Mamasa?
• PLN Aksi Cabut Meteran Listrik, SMK dan Warga Maros Protes, Siswa di Asrama Belajar Pakai Lilin
• Gempa Kembali Guncang Mamasa, Peserta Rapat di DPRD Sempat Kaget
Nurdin mengatakan, dimomen ulang tahun ini, banyak kerabat yang memberikan selamat, baik datang langsung ke Rujab Gubernur, lewat pesan singkat, ataupun datang ke rumah.
Ada juga kata Nurdin, para mitra membawakan dirinya kue dengan berbagai macam bentuk.
"Jujur saja disamping rasa syukur karena perhatian semua. Saya sangat berharap di ultah saya jangan terlalu berlebih-lebihan, alasannya kenapa? Karene saya tidak ingin merepotkan kita semua kalau ini menjadi tradisi," ujar Nurdin.
Ia pun berharap dimiladnya wujud perhatian itu tidak mesti dalam bentuk kue, atau macam macam, cukup kirim via WhatsApp atua doa.
Dengan banyaknya kue di hari lahirny, mantan Bupati Bantaeng ini mengaku akan memberikan kue kue ini kepada para kaum dhuafa yang ada di kawasan Rujab Gubernur Sulsel.
Diungkapkan Nurdin, di miladnya ini banyak sahabat yang curhat kepada dirinya.
• Tahun Depan Sulbar Dapat Pembangunan Tower, Berapa di Mamasa?
• PLN Aksi Cabut Meteran Listrik, SMK dan Warga Maros Protes, Siswa di Asrama Belajar Pakai Lilin
• Gempa Kembali Guncang Mamasa, Peserta Rapat di DPRD Sempat Kaget
Curhatan itu kata dia, karena merasa adanya komunikasi yang terputus sejak tinggal di Rumah Jabatan Gubernur, yang harus melalui protap 'super ketat'.
Karena protap keprotokoleran telah diatur dalam peraturan pemerintah tentang keamanan kepada daerah, para tamu merasa segan untuk datang ke Rumah Jabatan Gubernur.
Tapi nanti kata dia, itu tak akan terjadi lagi.
Pola-pola komunikasi dengan dirinya sebagai pemimpin tidak akan luntur, meski jabatan gubernur telah diamanahkan kepada dirinya.
Ia mengaku bahwa saat dirinya menjabat Bupati Bantaeng selama 10 tahun atau dua periode, Nurdin menjadikan kediaman pribadinya sebagai tempat tinggal dan tempat kerja.