TRIBUN-TIMUR.COM - Hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW menurut Quraish Shihab ayah Najwa Shihab, contoh banner.
Apakah hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bid'ah atau bukan?
Pada Sabtu, 9 November 2019 atau 11 Rabiul Awal 1441 Hijriah, besok, diperingati Maulid Nabi Muhammad SAW atau hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah menjadi tradisi.
Nah, terkait dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu, ada 2 pendapat.
Ada yang menyatakan boleh dan ada pula menyatakan bid'ah (perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan).
Pihak yang mengatakan boleh beralasan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai ekspresi kegembiraan atas kelahiran dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pihak yang menyatakan bid'ah beralasan peringatan itu tak memiliki landasan kuat dan tergolong perbuatan baru.
Nabi pun tak pernah memperingati ulang tahunnya.
Direktur Pusat Studi Quran, Prof Muhammad Quraish Shihab atau ayah dari jurnalis Najwa Shihab menjelaskan hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dalam acara Shihab & Shihab yang dipandu oleh Najwa Shihab.
Seiring dengan perkembangan zaman, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan hal positif maupun negatif.
Prof Quraish Shihab menuturkan jika Allah memberikan berkat dan rahmat, maka hamba Allah hendaknya bergembira.
peringatan Nabi Muhammad merupakan bentuk dari memperkenalkan sosok dan akhlak beliau.
"Karena kalau tidak kenal tidak cinta," tutur Quraish Shihab.
Prof Quraish Shihab bercerita mengenai awal mula peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.