TRIBUN WIKI

Mengenal Pesantren Lorong Raudhah Indonesia di Makassar, Ajak Satu Kompleks Mengaji

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengurus Pesantren Lorong Raudhah Indonesia menyambangi redaksi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Makassar, Rabu (6/11/2019).

Ia menuturkan pemasukan pesantrennya tersebut berasal dari Kotak Amal yang disimpannya di dalam ruangan pesantren.

"Biasanya di isi ibu-ibu atau tamu yang datang seikhlasnya," tuturnya.

Dari hasil dana tersebut dimanfaatkan untuk pengelolaan dan program pesantren.

Sejak berdiri dua tahun lalu, telah melahirkan alumni santri yang banyak.

"Kami juga setiap tahunnya selalu menggelar wisuda santri," kata Rahim Mayau.

Bahkan Pesantren ini juga memiliki 5 sanggar mengaji yang aktif hingga saat ini.

Sanggar tersebut diberi nama Sanggar Cinta Al quran.

Sanggar ini berada di rumah-rumah warga di sepanjang Lorong Raudhah yang panjangnya kurang lebih seratus meter.

Gurunya adalah pemilik rumah beserta anaknya yang telah pandai membaca Alqur’an dan sudah mengikuti pelatihan guru mengajar iqra.

Santrinya terdiri dari anak-anak, remaja, ibu-ibu bahkan sampai nenek-nenek, jumlah santri yang belajar di sanggar dan Pesantren Lorong Raudhah Indonesia 75 orang.

Santrinya juga berasal dari warga lorong setempat dan juga dari berbagai wilayah lainnya. Waktu belajar dimasing-masing sanggar berbeda-beda tergantung kesepakatan murid dan guru.

Rahim berharap dengan berdirinya pesantren ini dapat memberi contoh yang baik bagi keluarahan lainnya khususnya di Kota Makassar.

"Semoga ini bisa menjadi contoh," tuturnya.

"Saya bisa klaim bahwa tidak ada tempat di Makasaar yang punya tempat mengaji sebanyak ini," jelasnya. (*)

Berita Terkini