TRIBUN WIKI

Tersimpan di Museum Sumpah Pemuda, Ini Fakta Biola WR Supratman yang Gaungkan Indonesia Raya

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersimpan di Museum Sumpah Pemuda, Ini Fakta-fakta Biola WR Supratman yang Gaungkan Indonesia Raya

Tersimpan di Museum Sumpah Pemuda, Ini Fakta-fakta Biola WR Supratman yang Gaungkan Indonesia Raya

TRIBUN-TIMUR.COM- Setiap tanggal 28 Oktober selalu diperingati dengan Hari Sumpah Pemuda.

Pada momen tersebut, sekiranya 91 tahun yang lalu seorang musisi tanah air WR Supratman mengumandangkan lagu Indonesia Raya untuk kali pertamanya dengan iringan biola.

Dilansir dari Kompas.com, ia memainkannya di depan peserta Kongres Pemuda Kedua di Gedung Kramat 106 Jakarta yang kini dikenal dengan Museum Sumpah Pemuda, pada 27-28 Oktober 1928.

Bicara WR Supratman tentu tidak bisa lepas dari alat musik biola.

Jika kamu berkunjung ke Museum Sumpah Pemuda, maka kamu bisa melihat biola yang dimainkan WR Supratman ketika mengumandangkan lagu Indonesia Raya.

Biola itu seakan menjadi ikon dari Museum Sumpah Pemuda. Biola WR Supratman tersebut dibuat oleh Nicolaus Amateus Fecit.

Gedung Sumpah Pemuda (KOMPAS)

Biola itu terbuat dari tiga jenis kayu yaitu jati dari Belanda, mapel dari Italia, serta kayu eboni dari Afrika Selatan.

Jenis biola ini adalah model Amatus dan berukuran 4/4 atau standar.

Panjang badan biola itu 36 sentimeter, lebar badan bagian terlebar 20 sentimeter dan 11 sentimeter pada bagian tersempit, tebal tepian 4,1 sentimeter dan tebal bagian tengah enam sentimeter.

Namun, biola yang dipajang di Museum Sumpah Pemuda adalah replika.

Sementara itu, biola yang asli disimpan secara apik di salah satu bagian ruangan museum lainnya. Dulu, biola asli dipamerkan untuk pengunjung umum.

Namun kini pihak museum menyimpan biola asli tersebut dan tidak dipamerkan seperti koleksi lainnya.

Sebagai tanggung jawab untuk melestarikan peninggalan WR Supratman kepada bangsa Indonesia, pengelola museum juga melakukan perawatan biola itu selama dua bulan sekali.

Museum Sumpah Pemuda terletak di Jalan Kramat Raya No.106, Jakarta Pusat.

Pada Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, biasanya diselenggarakan upacara bendera di area museum ini.

Tiket masuk ke museum ini hanya Rp 2.000.

Museum ini buka Selasa-Minggu, Senin libur, jam buka 8.00 sampai 16.00 WIB.

Museum ini menyimpan benda-benda koleksi yang berhubungan dengan sejarah panjang kemerdekaan Indonesia, salah satunya adalah momen Hari Sumpah Pemuda.

Salah satu ikon koleksi museum ini adalah biola WR Supratman.

Biola Wage Rudolf Supratman

Kumpulan Ucapan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019, Buat Status Instagram, WhatsApp, Facebook (YouTube)

Dilansir dari wikipedia, Biola Wage Rudolf Supratman adalah biola yang dimiliki oleh Wage Rudolf Soepratman dan digunakan sebagai pelantun pertama kali lagu Indonesia Raya pada Kongres Pemuda Kedua di Gedung Kramat 106, Jakarta, tanggal 28 Oktober 1928.

Alat musik gesek ini dikelola oleh Museum Sumpah Pemuda dengan Nomor Inventaris 0002/07 di provinsi DKI Jakarta sebagai sebuah warisan budaya Indonesia dan telah ditetapkan dalam SK Menteri No247/M/2013 sebagai cagar budaya peringkat nasional kategori Benda Cagar Budaya pada tahun 2013.

Sejarah

Biola Wage Rudolf Supratman dibuat oleh Nicolaus Amatus Fecit, seorang seniman pengrajin biola di Cremona, Italia pada tahun 1600-an.

Awalnya, biola ini dibeli oleh Willem Mauritius van Eldick, kakak ipar Wage Rudolf Soepratman, di Makassar pada tahun 1914 dan diberikan sebagai hadiah kepada Wage Rudolf Soepratman yang dianggapnya sangat lihai dalam memainkan karya-karya komponis dunia, seperti Beethoven dan Chopin.

Sebagai pemain band bernama Black and White Jazz Band, Soepratman berkesempatan memainkan biola ini di Gedung Societet Concordia (Gedung Merdeka) di Bandung pada tahun 1924.

Perawatan

Setelah Soepratman meninggal pada 17 Agustus 1938, biola ini dirawat oleh kakak perempuannya yang bernama Ny. Roekijem Soepratijah.

Akhirnya pada peresmian Museum Sumpah Pemuda pada tahun 1974, biola ini disumbangkan Ny. Roekijem untuk disimpan di museum.

Tercatat bahwa biola koleksi Museum Sumpah Pemuda ini pernah dikonservasi di Solo pada tahun 1995 oleh Bapak Sujiman.

Sejak munculnya peristiwa hilangnya beberapa koleksi asli di beberapa museum, Museum Sumpah Pemuda tidak memamerkan Biola Wage Rudolf Supratman untuk publik dengan alasan keamanan.

Sebagai gantinya, dibuat replika yang sangat mirip dengan aslinya dan dipamerkan dalam sebuah kotak kaca untuk dilihat oleh pengunjung museum, tepatnya di ruang koleksi Kongres Pemuda Kedua.

Biola aslinya pun disimpan di dalam tas dan dirawat oleh maestro biola Idris Sardi yang datang sebulan sekali ke museum untuk membersihkannya.

Cara membersihkan biola ini adalah dengan diangin-anginkan, diberi minyak dan dikendurkan senarnya.

Idris Sardi sesekali juga memainkannya, bahkan sempat dimainkan juga pada peringatan Sumpah Pemuda pada tahun 2005 dan 2007.

Sepeninggal Idris Sardi pada tahun 2014, biola dibersihkan oleh staf museum.

Spesifikasi

Biola Wage Rudolf Supratman terbuat dari tiga jenis kayu yang berbeda yaitu Kayu Cyprus (Peronema canescens), membentuk bagian depan biola.

Kayu maple Italia (Acer pseudoplatanus), membentuk bagian samping (side plate), bagian belakang (back plate), leher (neck), kepala (scroll) dan jembatan (bridge).

Kayu hitam atau kayu eboni Afrika Selatan (Diospyros melanida), membentuk bagian senar holder (tail piece), penggulung senar (driver), kriplang (finger board), dan end pin. Kayu eboni (Diospyros celebica) disisipkan pada bagian senar kawat untuk menahan beban senar kawat. Jenis kayu rosewood dan eboni membentuk lis tepi biola.

Pada bagian badan biola terdapat dua lubang berbentuk huruf “S” terbalik (f hole), satu di sisi sebelah kiri dan satu lagi di sisi sebelah kanan, yang berfungsi untuk membuang gema dari dalam.

Pada bagian dalam terdapat tulisan “Nicolaus Amatus Fecit In Cremona 16” yang menunjukkan nama pembuat dan alamatnya.

Pada bagian badan juga terdapat tick rest atau penahan dagu.

Adapun biola ini memiliki ukuran standar (4/4) dengan panjang badan 36 cm, lebar badan bagian bawah 20 cm, lebar badan bagian atas 11 cm, tebal 4,1 cm pada bagian tepi, dan tebal 6 cm pada bagian tengah.

Leher biola berukuran panjang 37,2 cm, lebar leher pada sisi terlebar 4 cm dan sisi tersempit 2,5 cm.

Pada bagian leher ini terdapat setelan senar sepanjang 6 cm yang berujung bundar dengan diameter 2,5 cm.

Penggesek biola memiliki ukuran panjang 71,2 cm dan panjang senar 62,5 cm.(*)

Sejarah Hari ini: Peristiwa di Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda hingga Peran Sosok Mohammad Yamin

KABAR BURUK Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi,Baru3 Hari Menjabat Sudah Diterpa Isu Pornografi

BKN Beberkan Penyebab Pengumuman Rekrutmen CPNS 2019 Molor, Cek Jadwal dan 5 Formasi yang Dibuka

Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkini