TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Pertanian RI ( Mentan ), Syahrul Yasin Limpo ( SYL ) mendorong Pemerintah Kota ( Pemkot ) Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan ( Sulsel ) untuk mengembangkan pembibitan ayam kampung dan menghasilkan bibit ayam/Day Old Chicken (DOC).
Ke depannya, bibit anak ayam kampung tidak perlu lagi tergantung pasokan dari Pulau Jawa.
"Saya berharap ke depan ada industri pembibitan ayam kampung di Makassar, sehingga tidak selalu tergantung dari Pulau Jawa yang dapat mengakibatkan biaya menjadi mahal karena distribusi," ujar SYL saat melakukan kunjungan kerja di Balai Diklat Universitas Muhammadiyah ( Unismuh ), Makassar, Sulsel, Sabtu (26/10/2019), sebagaimana siaran pers atau rilis Kementerian Pertanian RI ( Kementan ) kepada Tribun-Timur.com, Ahad atau Minggu (27/10/2019).
Dalam kunjungan kerja pertama tersebut, Mentan SYL didampingi oleh para pejabat eselon I terkait, termasuk Sekretaris Jenderal Momon Rusmono, Inspektur Jenderal Justan R Siahaan, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) I Ketut Diarmita, Kabadan Litbang Pertanian Fajri Djufry, Kabadan Karantina Ali Jamil, serta beberapa pejabat eselon II lingkup Kementerian Pertanian.
Baca: Mentan Syahrul YL Menilai Peternakan Ayam Kampung Unismuh Makassar Tepat dan Membumi
Mentan SYL secara khusus berpesan kepada Dirjen PKH untuk memastikan bidang peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia dalam kondisi aman.
"Ke depan saya ingin mendengar berapa populasi ternak yang sudah dihasilkan atau sudah lahir, dan berapa industri pakan yang diciptakan," kata SYL.
Agribisnis peternakan ayam kampung dan industri pakan ternak yang dikembangkan Unismu ini ditujukan untuk mendidik dan melatih para peternak, serta mengembangkan sektor agribisnis yang dapat memperkuat ketahanan pangan nasional. Kegiatan agribisnis ini berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Pada tahun ini, ditargetkan produksi DOC dapat mencapai 2 juta ekor, dan ayam siap potong sebanyak 2,4 juta ekor per tahun, bahkan tahun berikutnya target tersebut bisa meningkat 100 persen hingga 8,8 juta ekor per tahun.
Baca: Di Unismuh Makassar, Mentan Syahrul Yasin Limpo Ajak Mahasiswa Perkuat Sektor Pertanian
Sebagai informasi sebelumnya, SYL juga memberikan kuliah umum di kampus Unismuh Makassar yang dihadiri ribuan mahasiswa.
Dalam kuliah umumnya, SYL mengajak mahasiswa berkomitmen dan semangat untuk terus belajar menjadi kunci paling penting dalam meraih kesuksesan.
Kegiatan belajar tidak sebatas di kampus, tapi juga melalui jaringan pertemanan.
Untuk menyukseskan pembangunan pertanian, SYL menyebutkan peralatan modern saja tak cukup.
Para pelaku pertanian pun disebutnya harus memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
“Start up jadi bagian penting di masa depan. Kalau kau tidak mampu dalam kehidupan digital, maka tunggu saja kematianmu. Mulai sekarang bangun network-mu,” kata SYL.
Saat ini peternakan ayam kampung milik Unismuh Makassar emproduksi DOC dan daging ayam segar dengan kapasitas 100.000 ekor.
Selain itu, Unismuh Makassar mengembangkan produksi jagung industri 3.200 ton per tahun, budidaya jagung 20.000 Ha per musim tanam atau 240.000 ton per tahun (asumsi panen 2 kali setahun).
Pemasaran komoditas ini difokuskan kebutuhan dalam negeri, dan ke depan dimungkinkan untuk ekspor.(rilis)