- Video viral Detik-detik MC Dangdut dipukul 2 pria di Atas Panggung & Reaksi Para Biduan, Kronologi
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah video berdurasi sekitar 2 menit 45 detik merekam aksi penganiayaan seorang pembawa acara (MC) di sebuah panggung hiburan dangdut.
Dalam video itu terlihat dua orang pria yang diduga tengah mabuk memaki seluruh pemain orkes dangdut tersebut.
Tak lama, musik berhenti dan pembawa acara mengambil alih microphone serta berujar terimakasih.
Baca: VIRAL Ustadz Abdul Somad Makan Berdiri, Warga Net Ramai & Begini Klarifikasi Menohok UAS
Belum sempat bicara banyak, sang MC yang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru itu langsung mendapat bogem mentah seorang pria gondrong bertopi mengenakan baju putih.
Sang MC pun tak tahu mengapa ia dipukul.
Tak lama, datang lagi seorang pria berambut pendek dengan setelan kaus biru kombinasi putih datang memukul MC kembali.
Suasana pun ricuh, seluruh pemain orkes dan penyanyi diminta turun.
Dalam video itu terdapat keterangan jika lokasinya berada di Jalan Pacar Keling Surabaya, namun belum tahu kapan penganiayaan itu terjadi.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Tambaksari, Iptu Didik Ariawan membenarkan adanya pemukulan terhadap seorang MC dangdut di wilayahnya.
"Betul, korban masih membuat laporan kepada kami hari ini," ujar Iptu Didik Ariawan, Kamis (24/10/2019) siang saat dikonfirmasi via telepon.
Lihat video:
Videonya Viral
Sebelumnya, video guru menghajar murid-muridnya yang diduga terjadi di SMK Muhammadiyah Satu (Mutu) Pasuruan viral di media sosial, terutama WhatsApp (WA).
Ada dua video viral terkait aksi guru menghajar siswa di Pasuruan.
Di video pertama, tampak sang guru berkacamata ini menghajar siswanya di dalam kelas.
Guru berperawakan tambun ini memukulkan dua buku ke kepala sang siswa hingga salah satu bukunya terlepas.
Mendapati hal itu, siswa berpakaian seragam batik ini pun protes.
"Opo pak," katanya.
Sang guru pun menimpali. "Opo... opo?," katanya.
Si siswa mengaku sudah mengaku, tetapi sang guru tetap emosi dan bersiap-siap memukulkan bukunya lagi.
Sementara di video lain, tampak sang guru duduk di sebuah bangku panjang di depan ruang kelas.
Tampak seorang siswa mengenakan seragam olahraga mendekatinya dan berbincang.
Sang guru langsung emosi dan memukul siswanya.
Video ini berlanjut dengan aksi guru yang saat itu mengenakan seragam dinas menampar satu per satu siswa yang berbaris di halaman sekolah.
Siswa yang ditampar itu pun tak berkutik.
Video ini menyebar viral di WhatsApp (WA), Facebook hingga Youtube dan Instagram.
Lihat video:
Sekolah Mengakui
Kejadian oknum guru yang memukul siswanya yang videonya viral di media sosial dibenarkan oleh pihak SMK Muhammadiyah Satu (Mutu) Kota Pasuruan.
Ditemui di sekolahnya, Humas SMK Mutu Kota Pasuruan Sandi Hantoro membenarkan kejadian itu terjadi di sekolahnya.
Ia juga sekaligus membenarkan itu guru dan siswa di SMK Mutu.
"Memang benar, itu kejadian di sekolah kami, guru dan siswanya adalah pengajar dan anak didik kami," kata dia ditemui di sekolahnya, Selasa (22/10/2019) siang.
Ia selaku perwakilan sekolah, meminta maaf atas kejadian itu.
Ia meminta kejadian itu tidak perlu dibesarkan.
Sebab, pihak sekolah, wali murid, guru yang bersangkutan dan siswa yang menjadi korban sudah duduk bersama.
"Sudah selesai persoalannya. Kami sudah memberikan penjelasan ke wali murid yang datang ke sekolah kami tadi pagi, kami sudah sampaikan permohonan maaf dan penjelasan atas kejadian itu," tambah dia.
Sandi menerangkan, dalam kasus ini, wali murid juga sudah memaafkan guru dan pihak sekolah. Bahkan, wali murid juga tidak akan menaikkan kasus ini ke pihak yang berwajib atau ranah hukum.
"Tadi pagi persoalan sudah Klir. Kami meminta maaf, dan wali murid akhirnya mengetahui kejadian yang sebenarnya. Perlakuan keras guru kami bukan tidak ada alasan, ada sebab dan akibatnya," jelasnya.
Akhirnya, kata dia, wali murid memahami itu dan memaafkan semuanya. Ia berjanji akan membuat sebuah forum resmi untuk menyampaikan klarifikasi bersama ke publik.
"Dari guru yang bersangkutan, juga sudah minta maaf dan mengaku khilaf. Dia tidak berniat melakukan itu sebenarnya," jelasnya.
Identitas Guru
Ia menjelaskan, guru yang ada di dalam video itu adalah guru olahraga. Inisialnya MB. Yang bersangkutan juga menjadi pembinaan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Kalau di SMA itu setara dengan OSIS.
Di sisi lain, MB juga mendapatkan tugas tambahan yakni bagian kedisiplinan anak - anak peserta didik di SMK Mutu ini. MB sudah mengajar sejak tahun 2015.
Kronologis
Sandi menceritakan kronologis singkat kejadian ini.
Ia menyebut, MB melakukan itu karena khilaf.
Nah, kekhilafan MB ini ada dasarnya. Ia marah karena anak - anak yang ada di dalam video itu tidak patuh dan taat terhadap aturan.
"Saat kejadian itu, posisi anak - anak sedang istirahat Ujian Tengah Semester (UTS). Nah, anak - anak sebenarnya dilarang ke luar sekolah, tapi mereka melanggar dan merokok di warung dekat sekolah," ungkap dia.
Selain itu, kata dia, mereka juga terlambat masuk kelas. Nah, berdasarkan pengakuan MB, saat itu khilaf dan spontan menampar anak - anak yang disuruh baris di depan kelas.
"Sekali lagi, kami mohon maaf kepada semua pihak atas peristiwa ini. Hal ini akan menjadi catatan bagi kami, meski semuanya sudah selesai," pungkas dia.
Nasib Sang Guru
Nasib MB, guru olahraga SMK Muhammadiyah Satu (Mutu) Kota Pasuruan, memukul 13 siswanya kini di ujung tanduk.
MB dirumahkan setelah videonya memukul 13 siswa viral di media sosial.
Untuk sementara waktu, MB dilepas tugas sebagai guru olahraga.
Sanksi inii diberikan oleh pihak sekolah atau yayasan.
"Per hari ini, yang bersangkutan diberhentikan sementara. Ia tidak diberikan jam mengajar di sekolah. Otomatis , ia hanya di rumah tidak harus ke sekolah," kata Baujir, Waka kesiswaan SMK Mutu Kota Pasuruan
Baujir menjelaskan, status dirumahkan itu berlaku sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.
Kata dia, masa itu berlaku sampai ada keputusan dari yayasan.
"Sementara yang baru saja diterapkan sanksi dari sekolah, untuk yayasan kami masih menunggu rapat dan keputusan lebih lanjut," jelasnya.
Menurut dia, sanksi yayasan ini nantinya akan berbentuk sebuah keputusan.
Nah, keputusan ini yang nantinya akan menentukan nasib MB selanjutnya.
"Setelah dirumahkan, apakah dilanjutkan atau diberhentikan. Jadi kami masih menunggu keputusannya. Dilanjut atau diberhentikan dengan syarat yang ditentukan," papar dia.
Dijelaskan dia, ada 13 siswa yang menjadi korban. Akan tetapi, semua ada alasannya.
Ia mengaku sangat mengenal pribadi MB. Kata dia, MB tidak mungkin melakukan itu secara spartan tanpa ada alasannya.
"Ternyata benar, yang bersangkutan ini kesal dengan anak - anak yang tidak bisa diingatkan. Sudah merokok, terlambat masuk kelas saat UTS dan keluar dari lingkungan sekolah. Yang bersangkutan melakukannya itupun secara spontan," jelas dia.
Disampaikan dia, kasus ini sudah Klir.
Ia menyampaikan, yang bersangkutan ini salah satu guru yang sangat dekat dengan siswa.
MB tidak pernah bermasalah selama ini ataupun dikeluhkan.
"MB adalah guru yang baik. Kebetulan kemarin, dia khilaf dan tidak sengaja melakukan itu. Dan dia sudah meminta maaf kepada semua pihak termasuk wali murid," tambahnya.
Baujir menguraikan 13 siswa, selama ini memang dikenal sebagai murid yang nakal.
Mereka tidak patuh dan sering melanggar tata tertib sekolah.
Dari 13 siswa itu, ada dua orang dari anak jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), dan dua anak dari jurusan akutansi.
Sembilan siswa lainnya, tambah dia, ada anak dari jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM).
Sekadar diketahui, di sekolah ini, ada empat jurusan, yakni TSM, TKJ, Akutansi, dan Multimedia.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Viral Video MC Dangdut Dipukuli 2 Pria di Surabaya, Polisi Sebut Korban Sudah Buat Laporan, https://surabaya.tribunnews.com/2019/10/24/viral-video-mc-dangdut-dipukuli-2-pria-di-surabaya-polisi-sebut-korban-sudah-buat-laporan.