Ini Profil dan Karier Nadiem Makarim Sebelum Jadi Menteri Pendidikan

Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri Gojek Nadiem Makarim
Pendiri Gojek Nadiem Makarim

TRIBUN TIMUR.COM, JAKARTA- Sejumlah menteri telah diumumkan Presiden Joko Widodo masuk pada jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju masa jabatan 2019-2024 di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).

Salah satu tokoh yang cukup mencuri perhatian adalah Nadiem Makarim. Pendiri dan CEO GoJek ini akhirnya diumumkan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

RESMI! Susunan Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maruf Amin, Siapa Gantikan Susi Pudjiastuti?

Tiba di Pulau Haruku Maluku Tengah, Tim Ekspedisi Kemanusiaan LAZNAS Wahdah Salurkan Sembako

Susunan Pemain Persib Bandung vs Bhayangkara FC, Masalah Tuan Rumah Bermasalah, Ezechiel Diragukan

VIDEO: Preview Liga 1 2019 Persela vs Persebaya - Bajul Ijo Minus 5 Pilar di Derby Jawa Timur

BREAKING NEWS: Kebakaran Hutan Terjadi di Bori Ranteletok Toraja Utara, Dekat Permukiman Warga

Selain karena sosoknya yang lekat dengan perusahaan startup GoJek, Nadiem (35) juga menjadi menteri termuda di kabinet ini.

Nadiem memang dikenal sebagai pengusaha. Namun latar belakang keluarganya jauh dari ranah bisnis.

Pria kelahiran Singapura, 4 April 1984 ini merupakan anak ketiga pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayah Nadiem merupakan aktivis sekaligus pengacara yang ternama di tanah air.

Ia menghabiskan masa sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia, lalu melanjutkan pendidikan menengah atas di Singapura.

Lepas dari SMA, Nadiem melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas Ivy League di Amerika Serikat.

Jenjang strata satu ia tempuh di Brown University jurusan Hubungan Internasional.

Ia juga sempat ikut pertukaran pelajar di London School of Economics and Political Science di Inggris.

Setelah menyabet gelar BA (Bachelor of Arts), Nadiem melanjutkan S2 ke almamater sang ayah, Harvard University hingga meraih gelar Master of Business Administration.

Dengan ijazahnya, Nadiem kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan konsultan bertaraf internasional, McKinsey & Company di Jakarta.

Ia menghabiskan waktunya selama tiga tahun di perusahaan tersebut. Nadiem kemudian pindah ke Zalora Indonesia, sebagai Co-founder dan Managing Editor selama setahun.

Kemudian Nadiem berpindah perusahaan ke KartuKu dan menjabat sebagai Chief Innovation Officer di perusahaan layanan pembayaran non-tunai itu pada 2013-2014.

Mendirikan Gojek di tengah-tengah lompat dari satu perusahaan ke perusahaan lain, pada tahun 2010 ia mulai mendirikan startup-nya sendiri yakni Go-jek yang kini menjadi PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa.

Gojek lahir dari kejelian insting bisnis Nadiem yang mengaku sering menggunakan ojek untuk ke kantor.

Halaman
12

Berita Terkini