Ia merintis usahanya bersama keluarga besarnya.
Ikan-ikan yang dijualnya berasal dari Poetere (tempat pelelangan ikan).
Diakuinya kepada Tribun Timur saat menyambangi warungnya, Dg Nai berkisah tentang modal awal usahanya yang hanya berjumlah Rp. 400 ribu, Minggu (06/10/2019).
Tahun 2013 mengharuskannya untuk pindah dari lokasi pertamanya, karena penggusuran.
"Dulu saya menjual dekat fly over, kemudian digusur. Setelah itu kami pindah ke Pampang kebetulan dekat dengan rumah," katanya.
Dibantu dengan saudara-saudaranya usaha yang telah berjalan belasan tahun ini, kini menjadi tempat makan para penghuni Pampang mulai dari mahasiswa hingga warga sekitar.
Diakui oleh Dg Nai, mayoritas pelanggannya adalah mahasiswa.
"Karena Pampang dekat dengan beberapa kampus seperti UMI, Bosowa, dan Isbi, jadi banyak juga mahasiswa-mahasiswa rantau datang disini," ujarnya.
Kini penghasilan Dg Nai hampir mencapai Rp. 5 juta dalam sehari.
Jadwal
Warung makan ini akan buka pada pukul 16.00 wita hingga 00.00 wita.
Jika pada bulan ramadan, biasanya buka hingga pukul 04.00 wita.(*)
Datang ke Istana Negara Pakai Kemeja Putih, Mantan Gubernur Sulsel SYL Jadi Menteri Jokowi?
Sering Jadi Perhatian saat Bersama Presiden Jokowi, Ini 5 Tingkah Lucu Jan Ethes yang Bikin Gemas
TERUNGKAP Maksud Tetty Paruntu Datang ke Istana Negara, Ternyata Bukan Diundang Presiden Jokowi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: