HMI Enrekang Gelar Dialog Interaktif, Bahas Optimalisasi Dana Zakat Dalam Pengentasan Kemiskinan

Penulis: Muh. Asiz Albar
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bidang Partisipasi Pembagunan Daerah (PPD) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Enrekang menggelar dialog interaktif di Warkop Talaga, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang.

HMI Enrekang Gelar Dialog Interaktif, Bahas Optimalisasi Dana Zakat Dalam Pengentasan Kemiskinan

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Bidang Partisipasi Pembagunan Daerah (PPD) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Enrekang menggelar dialog interaktif di Warkop Talaga, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang.

Dialog interaktif dengan tema optimalisasi pengelolan dana zakat dalam pengetasan kemiskinan di Kabupaten Enrekang itu, menghadirkan beberapa narasumber.

Seperti Perwakilan dari Pemda (Bappeda Litbang), M.Aris Yasin, Legislator Golkar, Ismail Djafar, Komisioner Baznas, dr Ilham Kadir dan perwakilan dari MUI, Yusrifai.

Baca: Punya Harta Kekayaan Rp 20 M, Cara Walikota Medan Dzulmi Eldin Memalak dan Menghabiskannya

Baca: Ditangkap, Lihat Wajah Penikam Deri Datu Padang Asal Toraja di Wamena Pupua, 2 Jenderal Turun Tangan

Baca: Final Liga Champions 2020 Terancam Batal di Turki. Kerugian bagi Liverpool jika ke Final?

Dialog diikuti beberapa perwakilan organisasi seperti SAPMA PP, IMM, Pemuda Muhammadiyah dan beberapa lembaga kepemudaan di Kabupaten Enrekang.

Ketua Bidang PPD HMI Enrekang, Fitrawan, mengatakan diadakannya dialog itu agar dana zakat yang dikumpul dari masyarakat Enrekang bisa tepat sasaran.

Bidang Partisipasi Pembagunan Daerah (PPD) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Enrekang menggelar dialog interaktif di Warkop Talaga, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang. (TRIBUN TIMUR/MUH ASIZ ALBAR)

Khususnya, dana zakar dari ASN, para pengusaha dan lainnya bisa dievaluasi dan dipahami bentuk pengelolaannya.

Fitrawan menjelaskan, Baznas salah satu lembaga yang mengelola dana publik dan otoritas dalam pengetasan kemiskinan di Enrekang.

Sehingga perlu ada transparansi dalam pengelolaannya terkait sejauh mana capaiannya dan dikemanakan anggarannya.

Apalagi, angka kemiskinan di Kabupaten Enrekang masih tinggi dibanding dengan beberapa kabupaten lain di Sulsel.

"Sehingga dengan adanya Baznas sebagai lembaga yang mempunyai otoritas besar itu diharapkan bisa menekan dan menurunkan angka kemiskinan di Enrekang," ujarnya.
(tribunenrekang.com)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkini