TRIBUN-TIMUR.COM - Cerita Menteri Disuruh Jusuf Kalla Tidur dengan Uang Cash Rp 10 Miliar Tidak Ada Lampu
Wapres Jusuf Kalla memasuki hari-hari terakhir menjabat sebagai Wakil Presiden.
Tepat 20 Oktober 2019 nanti, Wapres Jusuf Kalla purna tugas.
JK selama sepuluh tahun di periode berbeda memberi warna dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Mata Najwa tadi malam, Najwa Shihab Tanya Jusuf Kalla Prabowo Cocok Menteri Pertahanan atau Menko?
5 Fakta Video Viral WhatsApp Mirip Pramugari Berseragam Hijau Berzina di Toilet, Maskapai?
Skandal Pelakor dan Pebinor Libatkan Perwira Polisi Suami Dokter, Digrebek Istri Ngamar di Hotel
JK punya gaya khas kepemimpinan sendiri.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan Djalil menceritakan kenangannya saat ditugaskan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ke Aceh.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dalam acara Mata Najwa, Rabu (16/10/2019) yang bertajuk 'TerimaKasihPakJK'.
Sofyan Djalil menyebut bahwa tugas itu sampai membuatnya tidur bersama uang tunai Rp 10 miliar di sebuah pendopo tanpa penerangan.
Awalnya, pembawa acara Najwa Shihab membahas mengenai peranan Jusuf Kalla dalam penanganan tsunami di Aceh 2014 silam.
"Pergi dan pulang," sahut JK.
Mata Najwa tadi malam, Najwa Shihab Tanya Jusuf Kalla Prabowo Cocok Menteri Pertahanan atau Menko?
5 Fakta Video Viral WhatsApp Mirip Pramugari Berseragam Hijau Berzina di Toilet, Maskapai?
Skandal Pelakor dan Pebinor Libatkan Perwira Polisi Suami Dokter, Digrebek Istri Ngamar di Hotel
"Pergi dan pulang Bapak JK, dan saya menyaksikan sendiri bagaimana Pak JK mengomando secara detail, dengan ketenangan yang begitu melegakan di tengah situasi yang begitu chaos," sambung Najwa Shihab.
"Apa memori paling kuat Pak JK dari serangkaian tsunami itu Pak JK?," tanya Najwa Shihab.
"Waktu pertama itu saya mendapat laporan ada gempa di Aceh," cerita JK.
"Saya hubungi gubernur, gubernurnya di Jakarta."
"Hubungi panglima polisi, tidak ada hubungan sama sekali, karena itu saya minta Pak Sofyan, 'Pak Sofyan, you hari ini ke Aceh dengan rombongan'."
"Saya kasih pesawat saya itu ke Aceh, tengah malam dia telepon balik, siangnya ada korban 11 orang, naik sampai 50, sore-sore naik sampai 100."