Tribun Wiki

BIKIN KAGET, Bintang Wiro Sableng Dian Sidik Tenyata Pernah Jadi Ajudan Wiranto, Ini Profil

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain film Wiro Sableng 212 Dian Sidik berfoto saat berkunjung ke redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta, Kamis (23/8/2018). Dian berperan sebagai Kalingundil dalam film tersebut.

Dian yang lahir dari keluarga musisi itu pertama kali bermain di beberapa sinetron Calon Bini.

Lahir dari keluarga besar yang semuanya musisi, Dian Sidik justru menjelma menjadi seorang aktor laga.

Kesulitan membaca note membuatnya berbeda dengan Kakek dan Kakaknya pemain terumpet serta Ibunda dan Adiknya yang penyanyi.

Karir awalnya dirintis dari dunia model pada awal 2001. Memiliki tinggi badan 180 cm dengan bentuk badan yang proposional alias kekar serta wajah tampan, Dian atau Sidik, panggilan akrabnya, mulai dilirik untuk bergelut dalam dunia seni peran.

Di tahun yang sama itu, Dian memulai karirnya sebagai aktor pendatang baru dalam sinetron Belahan Hati.

Perannya yang meyakinkan dan penuh penghayatan, membuatnya di tawari main sinetron laga berjudul Jaka Tingkir pada 2002 yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta nasional.

Kisah Jaka Tingkir sudah tidak asing di teliga orang Indonesia. Beliau adalah putera Kebo Kenanga dan cucu Adipati Andayaningrat.

Jaka Tingkir juga dikenal dengan nama Mas Kerebet, Dia tumbuh menjadi pemuda yang gemar bertapa yang membuatnya dijuluki Jaka Tingkir. Guru pertamanya adalah Sunan Kali Jaga.

Salah satu cerita yang paling terkenal dari pemuda sakti mandraguna ini saat menaklukan kegananasan buaya.

Pertarungan dirinya dengan buaya itu begitu melegenda hingga sekarang. Jaka Tingkir dikenal pantang menyerah dan rajin hingga akhirnya diangkat sebagai Adipati Pajang.

Ada kesamaan karakter antara Jaka Tingkir dengan Dian Sidik yang tak kenal lelah, disiplin, serta loyalitas terhadap pekerjaan.

Keuletan Dian dalam memerankan Jaka Tingkir selama 7 tahun berturut-turut, melambungkan namanya sebagai Aktor Laga papan atas di Indonesia.

Tak hanya bermain seni akting laga. Pada tahun 2010, Dian mencoba peruntungan dalam sinetron “Calon Bini”.

Berperan sebagai “Jamal” aktingnya bertolak belakang dengan peran sebelumnya. Dian dituntut menjadi orang konyol, culun, sekaligus ndeso (kampungan), dengan bahasa Betawi tetapi berlogat Jawa.

Aktingnya di “Calon Bini” mendapat acungan jempol kalangan sineas di tanah air dan menduduknya sebagai nominasi pemeran pendukung pria terbaik tahun 2011 pada Piala Vida.

Halaman
1234

Berita Terkini