TRIBUN-MAROS.COM, MANDAI - Gelombang pengungsi korban rusuh Wamena, Papua, kembali tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Rabu (9/10/2019).
Pengungsi tersebut menumpangi pesawat milik TNI-AU jenis Hercules A-1333.
Pesawat landing di area taxiway Lanud Sultan Hasanuddin, sekitar pukul 12.26 Wita siang ini.
Hanya Butuh Empat Orang, 184 Wanita Bersaing Ikut Perekrutan Front Office Pemkab Barru
Anak yang Diduga Korban Malpraktek di Luwu Utara Meninggal Dunia
Inilah Pesan Terakhir Bu Tien Istri Soekarno Sebelum Meninggal Dunia, Terjadi 2 Tahun Setelahnya
Pantauan tribun-maros.com, saat tiba pengungsi tersebut langsung diarahkan ke tenda pengungsi.
Di tenda tersebut, pengungsi mendapat jamuan makan siang.
Sebagian di antaranya, mendapatkan perawatan di posko medis.
Informasi yang dihimpun, pengungsi yang tiba sebanyak 146 orang.
51 orang di antaranya merupakan warga asal Sulsel.
95 orang bakal melanjutkan penerbangan ke Malang, Jawa Timur.
Tanggap Sambut Pengungsi Wamena, Dinkes Makassar Apresiasi Posko Segar Rumah Zakat
Rumah Zakat mendirikan posko hangat dan posko segar di Landasan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar Sulawesi Selatan.
Posko tersebut didirkan untuk menyambut para pengungsi asal Wamena.
Ratusan pengungsi ini landas di Makassar menggunakan dua pesawat Hercules.
Inilah Pesan Terakhir Bu Tien Istri Soekarno Sebelum Meninggal Dunia, Terjadi 2 Tahun Setelahnya
Tarif Terbaru Iuran BPJS Kesehatan, Berlaku Januari 2020, Ada Sanksi Bikin Repot Jika Telat Bayar
Polisi Tembak Rasang Warga Bangkala Jeneponto
I72 pengungsi ini terdiri atas 132 orang dewasa dan 40 anak-anak.
Koordinator Aksi Posko Hangat dan Posko Segar Rumah Zakat Action, Nur Andani mengatakan, ada beberapa kendala yang cukup menantang pada aksi kali ini yakni, kedatangan pengungsi yang diinfokan secara tiba-tiba oleh pihak Lanud.
“Jadi infonya ini dadakan, kami persiapan hanya dalam waktu 90 menit. Sempat mikir keburu gak ya,” tuturnya, Senin (7/10/2019).
Lebih lanjut Andani menuturkan, meski semuanya serba dadakan justru menjadi tantangan tersendiri.
Meski dengan tim yang cukup minim, namun aksi ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah, sangat berterimakasih dan mengapresiasi kehadiran posko hangat dan posko segar.
Menurutnya, buah segar sangat baik untuk memulihkan keceriaan anak-anak para pengungsi.
Sementara itu, Komandan Posko Induk Lanud Hasanuddin Samiyono juga mengaku sangat senang dengan kemunculan posko hangat.
Menurutnya, sajian kopi, teh, dan susu hangat juga membuat para petugas kembali berenergi dan semangat melayani para pengungsi.
“Jadi melalui kopi ini kita bisa menjalin keakraban dengan relawan, petugas, dan para pengungsi. Suasana jadi lebih cair dan hangat, terimakasih Rumah Zakat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Andani berharap bahwa bantuan Rumah Zakat melalui posko hangat dan posko segar meskipun tidak seberapa,
Namun pengungsi bisa merasakan bahwa Rumah Zakat selalu ada untuk mereka.
“Kami ingin mereka (pengungsi Wamena) merasakan bahwa kita semua bersaudara, dan kami peduli mereka,” tuturnya.
Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: