15 Hari Dirawat Dirawat di RSUD, Begini Kondisi Bocah Gizi Buruk di Jeneponto

Penulis: Ikbal Nurkarim
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Resky Adelyia penderita gizi buruk digendong sang ibu di rumah sakit

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Bocah Resky Adelyia penderita gizi buruk di Jeneponto perlahan mulai membaik.

15 hari menjalani perawatan di RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto, anak dari pasangan Bapak Sawala dan Ibu Sattuari mengalami peningkatan berat badan.

Hal itu diungkapkan dokter spesialis gizi yang menangani Resky yakni dr Pasri.

VIDEO: Detik-Detik Tahfiz Asal Enrekang Juara MHQ Tingkat ASEAN 2019

Sanksi Baru Buat Penunggak BPJS Kesehatan

VIDEO: Api Lalap Tempat Pembuatan Batu Bata di Tanasitolo Wajo

"Alhamdulillaah asupan sudah bagus pak. Berat badan sudah naik, sejak masuk berat badan 7 Kg sekarang naik jadi 11 Kg," kata dr Pasri, Selasa (8/10/2019) siang.

"Saat ini semua sudah lewat oral (mulut) baik obat maupun nutrisi dan sudah tidak muntah lagi," tuturnya

Pasri menjelaskan jika kondisinya membaik, Adelya akan keluar beberapa hari kedepan.

"Beberapa hari lagi, kalau asupannya sudah stabil dan sebelum dipulangkan saya harus koordinasi dengan Puskesmas tempat tinggalnya, agar pemantauan nutrisi dan berat badan tetap berjalan," pungkasnya.

Diketahui, Resky merupakan salah satu korban penderita gizi buruk, yang kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Sebelum menderita gizi buruk. Resky Adelyia awalnya divonis menderita penyakit paru-paru oleh dokter.

Karena penyakit itu, sempat menjalani pengobatan rawat jalan selama enam bulan di RS Labuang Baji, Kota Makassar.

VIDEO: Detik-Detik Tahfiz Asal Enrekang Juara MHQ Tingkat ASEAN 2019

Sanksi Baru Buat Penunggak BPJS Kesehatan

VIDEO: Api Lalap Tempat Pembuatan Batu Bata di Tanasitolo Wajo

Namun setelah berobat jalan. Tampak tak ada perubahan atas kondisi penyakitnya.

Sehingga pihak keluarga memilih agar Resky Adelyia dirawat inap pada RS Labuang Baji.

Saat dirawat dia ditangani oleh dokter berbeda, meski berobat pada RS yang sama.

Diagnosa dokter pun saat itu berubah, dari vonis penyakit paru-paru menjadi penyakit ginjal.

Pihak keluarga tetap tabah atas vonis dokter. Tetap berupaya mencarikan jalan kesembuhan anaknya.

Halaman
12

Berita Terkini