Warga Utara Kota Kesulitan Air Bersih, Polres Pelabuhan Makassar Kerahkan Water Cannon
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Musim kemarau berkepanjangan membuat beberapa wilayah di Indonesia terdampak kekeringan.
Seperti yang dirasakan warga di Utara Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Tiga hingga empat bulan terakhir, warga yang bermukim di pesisir utara pantai Kota Makassar itu, kesulitan mendapatkan air bersih.
Tidak jarang, mereka harus rela antri berjam-jam untuk mendapatkan air bersih.
Melihat kondisi itu, Polres Pelabuhan Makassar pun merespon.
Kendaraan taktis AWC (Armoured Water Cannon) atau water cannon yang kerap digunakan membubarkan aksi unjukrasa ricuh, kini dikerahkan untuk menyuplai air bersih ke warga. Khususnya, wilayah hukum Polres Pelabuhan Makassar.
Seperti yang dilakukan di Kelurahan Cambayya, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Kamis (3/10/2019) siang.
Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Aris Bachtiar, didampingi KBO Sat Sabhara Iptu Asfada, memimpin lansung bakti sosial bagi-bagi air bersih ke warga menggunakan rantis AWC.
Satu tangki mobil AWC Sat Sabhara air bersih yang berkapasitas 6.500 liter itu dibagikan secara gratis kepada warga.
"Kegiatan membagikan air bersih, merupakan salah satu program kemanusiaan Polres Pelabuhan Makassar. Air merupakan kebutuhan utama masyarakat, minum dan masak perlu menggunakan air bersih," kata AKBP Aris Bachtiar.
Sontak, penyaluran bantuan air bersih dari Polres Pelabuban Makassar itu disambut antusias oleh warga Kelurahan Cambayya.
Sebab, mereka biasanya antri berjam-jam untuk membeli air bersih seharga seribu rupiah per jerigen di Jl Barukang.
Warga pun berterima kasih atas aksi bagi-bagi air bersih oleh jajaran Polres Pelabuhan Makassar tersebut.(*)
Laporan wartawan tribun-timur.com, Muslimin Emba.
Potret Kekeringan di Utara Kota Makassar, Emak-emak Angkut Air Sambil Bonceng Anak Pulang Sekolah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kemarau panjang berdampak krisis air bersih masih melanda pemukiman warga utara Kota Makassar. Kususnya di pesisir utara Kecamatan Tallo dan Ujung Tanah.
Seperti yang dialami Jumriani (20). Warga Jl Sabutung III, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar.
Tiap harinya, mahasiswi Unismuh Makassar ini menempuh perjalanan sekitar 1-2 kilometer untuk memperoleh air bersih.
Ia (Jumriani) menggunakan sepeda motor matic untuk membonceng dua jerigen berukurang 20 liter ke Jl Barukang III.
Sambil mengenakan kaos tangan, masker penutup wajah, mahasiswa jurusan Akuntansi ini terlihat tampa canggung mengankut air. Dimana aktifitas mengangkat air itu lazimnya dilakukan pria.
"Tiap hari saya begini kak, sudah dua bulan saya bolak-balik ambi air begini, karena air (PDAM) di rumah tidak mengalir," kata Jumriani saat ditemui di tempat penjualan air yang berlokasi di Jl Barukang III, Makassar, Senin (23/9/2019) siang.
Selain di siang hari, Jumriani mengaku juga kerap mengangkut air pada malam hari. Tergantung dari waktu luang dan stok air yang menipis.
"Kalau siang biasanya jam-jam 10 sampai jam 12 siang, karena kebetulan ini hari saya libur juga. Tapi kalau kuoiah biasanya pulang kampus saya antri air dari jam 9 sampai jam 11 malam," ujarnya.
Jumriani mengaku, dalam sehari ia biasanya lima kali bolak-balik dari Jl Sabutung III ke Jl Barukang III untuk memperoleh 10 jerigen air bersih.
Itu dilakukan untuk menutupi kebutuhan air bersih keluarganya yang biasanya menghabiskan 40 jerigen air dalam sehari.
"Kalau saya biasanya hanya 10 jerigen, kalau bapakku yang ambil biasanya dia sampai 30 jerigen. Karena kita itu biasanya 40 jerigen habis dalam sehari," paparnya.
Selain harus meluangkan waktu dan tenaga, Jumriani dan ayahnya juga harus merogoh kocek Rp 40 ribu per hari. Sesuai dengan harga air yang dijual warga Jl Barukang III Makassar yang dijual seharga Rp 1000 per jerigen.
Hal senada diungkapkan Tahir (19). Warga Jl Galangan Kapal, Kecamatan Tallo, Makassar ini juga tiap harinya mengonceng dua jirigen air dari Jl Barukang III Makassar atau sekitar dua kilometer dari rumahnya.
Hal itu terpaksa dilakukan lantara air PDAM yang mengaliri rumahnya tidak mengalir lancar tiga bulan terakhir.
"Biasa (air PDAM) mengalir, biasa juga tidak. Tapi lebih sering tidak mengalirnya tiga bulan terakhir," ujar Tahir.
Ia pun harus merogoh kocek Rp 30-50 ribu per hari untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumahnya.
Terpisah, Hendra (36) sang penjual air di Jl Barukang III ini mengaku tiap harinya harus meladeni belasan hingga puluhan warga yang mengalami krisis air bersih.
"Kita bukanya disini mulai jam 6 pagi sampai 12 malam, tergantung banyaknya yang datang dan panjangnya antrian," kata Hendra.
Dalam sehari, warga yang mengalami krisis air bersih dan mengantre di tempat Hendra biasanya mencapai 20 orang.
"Kadang 15 orang yang datang antre silih berganti. Kadang juga sampai 20an orang kalau panjang antrean di tempat lain," ujarnya.
Di Jl Barukang III, bukan hanya Hendra yang menjual air bersih ke warga yang mengalami krisis air bersih.
Pantauan di lokasi sedikitnya terdapat 8-10 rumah yang menyediakan penjualan air bersih.
Seorang ibu yang baru saja menjemput anaknya sepulang sekolah, bahka ikut antre air bersih.
Ibu-ibu yang enggan diwawancarai itu, terlihat menggunakan motor matic. Sang anak di posisi jok belakang. Sedang, dua jerigen ditaruh di dasbor depan.
Air yang dijual, kata Hendra juga merupakan air dari aliran pipa PDAM.
"Disini mengalir terusji karena ikut alirannya angkatan Laut," ungkapnya.
Namun, saat ditanya omset penjualan air bersih yang diraup tiap harinya, Hendra enggan membeberkan.(tribun-timur.com).
Laporan wartawan tribun-timur.com, Muslimin Emba
Baca: Ternyata Kertas Cokelat Pembungkus Nasi Mengandung Racun, Diungkap Pakar, Efek Ditimbulkan
SSCASN BKN-LINK Resmi Pendaftaran CPNS 2019 Mulai November 2019, Pelajari Mekanisme Daftar di Sini
Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna Wafat, Pernah Teteskan Air Mata untuk Presiden Jokowi
Hasil Undian French Open 2019, Indonesia Kirim 15 Wakil, 3 Ganda Putra Andalan Berebut Gelar Juara
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Baca: BLAK-BLAKAN Bebby Fey Ungkap Bagian Tubuh Atta Halillintar Paling Disukai, Melaney Ricardo Kaget
Baca: PDIP Ungkap Sebab Megawati Soekarnoputri Ibu Puan Maharani Buang Muka ke Surya Paloh, AHY Anak SBY
Baca: INFO Lowongan Kerja BUMN Telkomsel Trainee Program, Buruan Daftar Online Sebelum Tutup, Cek Syarat!
Baca: Mata Najwa Tadi Malam Siapa Zico Simanjuntak & Josua Collins Mahasiswa Gugat Masih Perlukah DPR?