Ketahuan Penyebab Pepsi Pamit/Hengkang dari Indonesia Bukan Karena Bangkrut, Solusi Pizza Hut - KFC?

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pepsi

Pada tahun 1996, PT Pepsi Indobeverages baru memulai produksinya karena perushaan tersebut baru mendapat izin pada tanggal 8 Maret 1996 dengan nomor izin 481/I/Industri dari Departemen Perindustrian.

PT Pepsi Indobeverages telah menghasilkan beberapa produk Carbonated Soft Drink (CSD), diantaranya Pepsi Regular, Pepsi Blue, Pepsi Twist, Pepsi Cola, Mirinda Strawberry, Mirinda Root Berry, 7-UP Emerald, 7-UP Revive, A&W Root Beer, Canada Dry dan Tekita dalam kemasan botol dan kaleng.

Terdapat pula jenis minuman yang tidak berkarbonat (Non CSD) yakni Gatorade, Tropicana Apple, dan Tropicana Orange.

Pada tanggal 28 Juni 2013, produsen makanan dan minuman Indofood telah mengakuisisi perusahaan produsen minuman PT. Pepsi-Cola Indobeverages (PCIB).

Akusisi itu dilakukan oleh anak usaha Indofood yakni PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM).

Dikutip pula dari sebuah penelitian yang dikutip dari repository.ipb.ac.id, PT. Pepsi-Cola Indobeverages merupakan salah satu unit usaha (bisnis) dalam kelompok Indofood yang bergerak pada industri minuman ringan.

Bentuk perusahaan adalah perusahaan patungan (joint venture) antara pihak Pepsi-Cola Internasional (USA) dan Indofood Group.

Netizen Tak Rela Kehilangan Pepsi

Kabar hengkangnya Pepsi dari Indonesia membuat fans minuman bersoda itu bersedih.

Dalam beberapa waktu terakhir, keberadaan Pepsi kian langka.

Di minimarket pun sudah sulit dijumpai.

Namun, Pepsi masih bisa didapati di gerai restoran seperti KFC dan Pizza Hut.

Tak sedikit dari mereka mengakui lebih menyukai Pepsi ketimbang minuman bersoda kompetitornya.

Bahkan, ada warganet yang mengaku sengaja membeli paket makanan di restoran cepat saji KFC hanya untuk menikmati Pepsi.

Seperti yang disampaikan akun @pdope.17_ di kolom komentar unggahan terbaru Instagram KFC Indonesia.

Halaman
123

Berita Terkini