Siasat Dipakai Jokowi Demi 'Tak Dilengserkan' Mahasiswa, Rekan Prabowo Subianto Mau Jatuhkan 'RI 1'

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi bersama dengan kedua cucunya.

Hal itu terlihat dari setiap pakaian yang dikenakannya.

Permadi (DOK KOMPAS.COM)

Ia selalu memakai tas kecil yang selalu diapit tangan dan yang paling unik dia selalu memakai taksi untuk kegiatan di luar gedung DPR.

Permadi menceritakan, alasan kecintaannya menggunakan pakaian hitam berawal dari kebiasaan yang diterapkan oleh Poernomo (ayah Permadi) sejak kecil.

Dalam keyakinannya, hitam memiliki makna tersendiri: Warna hitam melambangkan ilmu jawa yang paling tinggi atau dikenal dengan Sangkan Paraning Dumadi. Kedua, warna hitam adalah warna yang paling konsekuen.

"Anda pakai baju warna-warni, bayangan tetap hitam. Anda pakai pakaian warna kuning, tetap warna bayangan hitam. Artinya, apa yang dipikirkan, apa yang dilakukan, apa yang dirasakan, apa yang diucapkan dan apa yang diperbuat harus sama dan konsekuen" ujar mantan wartawan ini.

Lika-liku dalam kehidupan manusia sangat beragam, masa sulitpun pernah dirasakan Permadi.

Dia mengaku tidak menyangka dirinya bisa menjadi wakil rakyat dan merasakan keagungan gedung dewan yang terhormat.

Permadi (kanan) (KOMPAS.COM)

Dia menuturkan, saat mulai merintis karier, segala macam pekerjaan pernah dilakoni.

Mulai menjadi kondektur, sopir taksi gelap, hingga menjadi pekerja lepas yang tidak mempunyai pendapatan tetap. Itu terjadi antara 1967-1969.

“Dalam hidup, saya tidak pernah ngoyo. Istilah jawanya, ngeli ning aja keli. Jadi, mengalir seperti air saja. Bahkan, saya juga menerapkan prinsip hidup seperti yang diterapkan Eyang Sosrokartono yang merupakan kakak dari RA Kartini, yaitu ngelampah tanpa bolo, sugih tanpa bandho dan menang tanpa ngasorake, dengan prinsip itu hidup akan semakin enak" kata pengagum tokoh Soekarno ini.

Karena kecintaannya terhadap tokoh proklamasi nan kharismatik itu, dirinya pernah diberhentikan dari pekerjaannya. Kekagumannya terhadap sosok ketokohan dari mantan presiden pertama ini sudah dimulai sejak usia lima tahun.

“Saya tidak dekat secara fisik, tetapi dengan batin ia sangat dekat dan itu tidak bisa saya ungkapkan. Ada pengalaman unik mengenai Bung Karno, saat itu, saya bekerja pada lembaga pariwisata RI. Namun, akhirnya saya diberhentikan gara-gara dicap "Soekarnois". Bahkan, ditempat lain juga sama ditolak, tapi ya saya terima saja" ujar kolektor puluhan keris ini.

Permadi (tengah) (DOK KOMPAS.COM)

Pria yang dikenal sangat vokal ini mengaku, siap membantu siapapun dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun, dia berpesan jangan sekali-sekali memberikan imbalan. Sebab, bagi Permadi, ini merupakan bentuk konsistensi dirinya terhadap masyarakat.

“Konsistensi ini saya pegang teguh, dengan catatan saya tidak menerima sogokan atau amplop. Bahkan, kalau ada kasus seperti itu, pasti akan saya bongkar," kata  pria yang enggan disebut sebagai paranormal ini.Permadi merasa beruntung bisa menikah dengan Dewi Noerjanti.

Pasalnya, saat menikah dengan Dewi, dirinya tidak mempunyai pekerjaan tetap dan uang.

Halaman
1234

Berita Terkini