Saat masa kanak-kanak, Puan Maharani menjalani kehidupan secara normal walaupun sebagai cucu dari sang Proklamator Bung Karno.
Persinggungan pertama Puan Maharani dengan politik adalah saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) ketika ibunya Megawati Soekarnoputri mulai aktif kembali dalam kancah perpolitikan Indonesia.
Di kala itu Megawati Soekarnoputri mulai sering berkeliling Indonesia dan Puan Maharani kecil mulai menyaksikan bagaimana seorang politisi bekerja.
Beranjak ke masa Sekolah Menengah Atas ( SMA ), Puan Maharani mulai mendampingi dan menyaksikan langsung ibunya dalam kegiatan politik.
Bahkan Puan Maharani pernah menyaksikan ketika ibunya dikonfrontir langsung oleh utusan penguasa yang melarang ia masuk dalam struktur PDI.
Di situ Puan Maharani belajar bagaimana secara tenang menghadapi tekanan politik dan tetap berpegang teguh pada perjuangan.
Masa kuliah Puan Maharani di Jurusan Komunikasi Massa, Fisip Universitas Indonesia berlangsung normal seperti mahasiswi lainnya.
Puan Maharani juga berkesempatan magang di majalah Forum Keadilan dan merasakan tantangan dunia jurnalistik seperti mencari narasumber dan kesibukan di kantor menjelang naik cetak.
Setelah itu, Puan Maharani terus mendampingi, menyaksikan dan belajar dari ibunya melalui berbagai peristiwa politik yang melahirkan PDI Perjuangan.
Begitu juga saat para aktivis dan pejuang reformasi berkumpul di rumah Kebagusan, Puan Maharani ada di situ mendengar berbagai pembicaraan mereka termasuk membantu di dapur umum.
Waktu terus bergulir dan Puan Maharani selain turut menjalankan usaha keluarga juga terus mendampingi Megawati Soekarnoputri dalam berbagai acara politik, termasuk saat lahirnya PDI Perjuangan.
Beberapa kali Puan Maharani diajak untuk mulai benar-benar terjun ke dunia politik tapi dia merasa belum waktunya karena kedua anaknya masih perlu didampingi orangtuanya.
Suami dan "Pabrik Uang" atau Kerajaan Bisnisnya
Puan Maharani merupakan ibu dari 2 anak, yakni Praba Diwangkara Caraka Putra Soma dan Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari, sekaligus suami dari Hapsoro Sukmonohadi atau lebih populer dikenal Happy Hapsoro.
Dia adalah putra pengusaha property dan jasa forwarding Bambang Sukmonohadi.