Ketiga, kata Wapres, pemberdayaan netizen untuk melawan radikalisme dan terorisme melalui media sosial.
"Gerakan spontan netizen untuk melawan tindakan terorisme dan serangan Thamrin di Jakarta pada Januari 2016 adalah salah satu contoh," tandasnya.
Wapres pun menjelaskan hanya beberapa jam setelah serangan teroris, netizen secara bersama menolak takut dan membuat hashtag #KamiTidakTakut di sosial media menjadi perhatian dunia.
"Ini adalah bentuk pemberdayaan netizen untuk melawan radikalisme dan terorisme global," contohnya.
"Indonesia meyakini bahwa narasi konten radikal hanya dapat diatasi dengan langkah bersama untuk melawannya," pungkasnya.(*)