Disperindag Gowa Turun Gelar Operasi Atasi Kelangkaan Elpiji di 3 Kecamatan

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantauan Operasi Pasar Gas Elpiji di Kabupaten Gowa.

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Tiga kecamatan di Kabupaten Gowa dilaporkan mengalami kelangkaan gas elpiji.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdastri) Kabupaten Gowa pun turun menggelar operasi pasar gas elpiji.

BREAKING NEWS: Bibir Rivky Mokodompit Dijahit, Muh Reza-Aaron Evans Gabung di Sidoarjo

Haji Amang Berharap Diusung Golkar di Pilkada Bulukumba 2020

Tak Tayang di TVRI, Jadwal Main Wakil Indonesia di Korea Open 2019,Owi/Winny Hadapi Juara Dunia 2019

Pimpinan Definitif DPRD Bulukumba Diumumkan Hari Ini

VIDEO: Polrestabes Makassar Rilis Kasus Mahasiswa Jual 77 Mobil Rental

Disperdastri ikut menggandeng PT Pertamina Wilayah Makassar.

Hal itu disampaikan Kasi Pengawasan dan Pengendalian Distribusi Barang Disperdastri Gowa, Nursyamsi Kusuma.

"Kami mendapat laporan bahwa ketiga titik ini mengalami kelangkaan gas elpiji makanya kami ajukan ke pertamina," katanya, Selasa (24/9/2019).

Nursyamsi mengatakan operasi ini dilakukan pada tiga titik kecamatan yakni, Desa manjalling Kecamatan Bajeng Barat, Desa Tinggimae Kecamatan Barombong, dan Desa Botoala Kecamatan Pallangga.

"Kami turunkan satu tangki/mobil setiap titiknya, dimana permobilnya disediakan 560 tabung," sambungnya.

Pantauan Operasi Pasar Gas Elpiji di Kabupaten Gowa. (Dok. Disperindag Gowa)

Dikatakan Nursyamsi, kelangkaan gas elpiji disebabkan tidak sesuainya dengan peruntukan yang seharusnya.

Seperti banyaknya kalangan menengah ke atas atau masyarakat mampu yang menggunakan gas elpiji 3 kg, dan digunakan untuk alat pompa perairan dan sebagainya.

"Seharusnya yang bisa menikmati gas elpiji ini masyarakat yang kurang mampu atau ekonominya menengah ke bawah," bebernya.

Nursyamsi menegaskan, pihaknya tidak melayani warga datang dengan kendaraan mobil dan membawa lebih dari satu tabung gas.

"Jadi ini hanya untuk 1 tabung 1 KK harganya sesuai harga pangkalan Rp 15.500," jelasnya.

Tak hanya itu, dirinya juga menyebutkan warga yang datang diwajibkan membawa KTP sebagai syarat membeli tabung.

Hal itu ia lakukan untuk menandai warga yang datang adalah masyarakat miskin.

Olehnya Nursyamsi berharap, melalui operasi pasar ini, Pemkab Gowa dan Pertamina bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat yang tepat sasaran yakni kalangan menengah kebawah atau kurang mampu.

Halaman
12

Berita Terkini