TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Polres Palopo melakukan razia minuman keras (Miras) di Jl Rusa, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Minggu (15/9/2019).
Dalam razia tersebut, Polisi menemukan ratusan liter miras tradisional jenis ballo.
Ajudan Bupati Bone Jagokan PSM Menang 1 - 3
Prediksi Susunan Pemain Badak Lampung Vs PSM: Milan Petrovic Gunakan Formasi 5-4-1
Kementan Cetak Penangkar Benih Jagung Hibrida Yang Handal
Usia Hampir Setengah Abad Wajah Aktor Gunawan Disebut Awet Muda, Ini Lho Tipsnya, Simak Profilnya
LINK Live Streaming TV Online Indosiar Badak Lampung FC vs PSM Makassar via Vidio.com, Akses di Sini
Berbeda dengan razia sebelumnya yang hanya menyita ballo, razia kali ini juga dilakukan dengan mengamankan sejumlah kursi, meja dan beberapa perlengkapan lain yang digunakan untuk pesta miras.
Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Ardy Yusuf mengatakan, hal itu dilakukan agar penjual miras merasa jerah dan tidak lagi melakukan perbuatannya.
"kalau selama ini ballo nya saja yang kita sita kali ini kursi dan meja juga kita sita. kita basmi sampai ke akar-akarnya," jelasnya.
Ardy Yusuf menjelaskan, tindakan kekerasan dan kekerasan di Kota Palopo didominasi oleh palaku yang sedanng mabuk. Dalam hal ini kejahatan terbanyak dilakukan dalam pengaruh minuman keras.
"Saya kira kalau dengan memberantas peredaran miras sama saja dengen meminimalisir pelaku kejahatan di Kota Palopo," ungkapnya.
Polres Palopo juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang sedang minum ballo dilokasi tersebut.
"Selain itu kita beri bimbingan agar mereka tidak minum lagi. Dan untuk penjualnya agar mencari usaha lain," katanya.
Razia miras yang dilakukan Polres Palopo adalah kegiatan rutin yang dilakukan dalam setiap pekan. (*)
Mahasiswi IAIN Palopo Jadi Presenter di Konferensi Internasional
Mahasiswi program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo menjadi presenter pada konferensi Internasional yang digelar Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP).
Konferensi ini diikuti 33 perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri yang memaparkan materinya pada kegiatan International Conference on Natural and Social Sciences (ICONSS) II di New Hotel Palopo.
SEDANG BERLANGSUNG 3 LINK LIVE STREAMING TV Online Indosiar Persija vs PSIS via Vidio Premier
Sapma PP Luwu Utara Janji Kawal Kebijakan Pemda
Kakanwil Kemenag Sulbar Pastikan Pengusulan 3 Nama Calon Kepala Bidang Haji
Adnan IYL dan Darmawangsyah Muin Tak Kembalikan Formulir ke PDIP Gowa
Tak Tayang di Indosiar, ini 2 Link Live Streaming Persipura Vs Persela Lamongan Sedang Berlangsung
Dalam pemaparannya, Mahasiswi PAI, Aisyah Suparman yang didampingi Wakil Rektor 3 Muhaemin dan rekannya sesama mahasiswa, Muhammad Khaerullah Ilyas membahas tentang hasil penelitiannya yang berjudul Relation of Islam, Indigenius Peoples and Lokal Wisdom in Enrekang South Sulawesi yang memiliki arti Hubungan Islam dengan Kearifan Lokal di Enrekang Sulawesi Selatan.
Menurut Aisyah, anak dari pasangan Suparman Mata Abadi dan Fatimah Suparman ini mengatakan, yang menarik dari penelitiannya tersebut yaitu kekentalan adat dan budaya leluhur yang masih bertahan hingga saat ini meskipun perkembangan industri 4.0 sudah sangat pesat.
“DI sana itu, kekentalan adat dan budaya leluhur mereka sangat kental sekali, tetapi mereka tidak ketinggalan dengan perkembangan teknologi industri 4.0, jaringan di sana sangat lancar meskipun berada di atas gunung dan sedikit terpencil,” kata Aisyah melalui rilisnya, Minggu (15/9/2019).
Ia juga menyebutkan, tradisi yang masih dijaga oleh masyarakat Enrekang terkhusus masyarakat di Desa Kaluppini, Lembang, dan Ranga yang menjadi objek penelitiannya yaitu perayaan maulid Nabi Muhammad SAW (damulu banua) atau Isra’ Mi’raj (ma’mici) yang diisi dengan pembacaan zikir sepanjang malam tanpa tidur.
“Adat yang paling unik itu adalah Pangewaran yang merupakan ritual yang dilaksanakan selama 8 tahun sekali,” sebutnya.
Selain itu, juga terdapat peringatan 1 Muharram, perayaan Idul Fitri, dan Idul Adha yang setiap selesai pelaksanaan masyarakt Desa Kaluppini dan sekitarnya berkumpul di pemakaman untuk berziarah dan melakukan doa bersama.
“ Ini semua dilakukan di atas adat yang diwariskan oleh leluhur mereka tanoa adanya unsur kesyirikan dan sesuai dengan syariat agama,” tegas aktivis perempuan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang lahir, 8 November 1997 ini.
Adapun yang mengikuti konferensi Internasional ini dibagi ke dalam 209 kelompok yang terlebih dulu pada pendahuluan kegiatan diisi oleh pembicara asal Universitas Gajah Mada dan perguruan tinggi dari luar negeri.
Seperti Faculty of Education Monash University (Australia), National University of Malaysia (Malaysia), Taylor University (Malaysia), dan Victoria University of Wellington (New Zealend). (*)
Laporan Wartawan TribunPalopo.Com, @hamdansoeharto_
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Ajudan Bupati Bone Jagokan PSM Menang 1 - 3
Prediksi Susunan Pemain Badak Lampung Vs PSM: Milan Petrovic Gunakan Formasi 5-4-1
Kementan Cetak Penangkar Benih Jagung Hibrida Yang Handal
Usia Hampir Setengah Abad Wajah Aktor Gunawan Disebut Awet Muda, Ini Lho Tipsnya, Simak Profilnya
LINK Live Streaming TV Online Indosiar Badak Lampung FC vs PSM Makassar via Vidio.com, Akses di Sini