Tawaran Jabatan Duta Besar
Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto bertemu BJ Habibie dan melakukan protes atas pencopotannya sebagai Pangkostrad.
Ia juga meminta waktu 3 bulan bersama pasukannya, namun ditolak.
Prabowo Subianto pun menganggap hal itu sebagai penghinaan kepada keluarganya, lebih-lebih kepada keluarga Soeharto.
BJ Habibie menerangkan tak memecat Prabowo sebagai tentara, tetapi hanya menggeser jabatannya.
Bahkan, ketika itu, Habibie sempat menawarkan jabatan duta besar kepada Prabowo Subianto, namun ditolaknya.
Menanggapi cerota versi itu, rupanya mantan ajudan BJ Habibie, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin sekaligus Ketua DPD PDIP Jawa Barat mengaku mempunyai ceirta berbeda.
Dia mengaku, pertemuan antara BJ Habibie dan Prabowo Subianto kala itu berlangsung secara baik-baik tidak ada hal mencekam.
"Pertemuan itu baik-baik saja. Pertemuan antara Pak Prabowo dan Pak Habibie itu adalah karena sesuai dengan jabatan saya yang mengantar, menjemput, dan terjadi pertemuan, saksi itu saya, Pak Prabowo dan Pak Habibie," kata Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, Jumat (13/9/2019), di kantor Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta.
TB Hasanuddin mengatakan, kisah sebenarnya dari versi Sintong tentang pertemuan antara BJ Habibie dan Prabowo Subianto adalah kehangatan dan cipika cipiki.
Ketika itu dirinya tengah makan di lantai 3 Istana tempat di mana prajurit makan.
Ia mengaku, mendapat laporan jika Prabowo Subianto ingin menemui Presiden BJ Habibie, namun saat itu, dia dihalangi oleh Sintong.
Selanjutnya, ia menemui BJ Habibie, yang saat itu, tengah makan bersama Ainun.
Selanjutnya, ia pun menyarankan BJ Habibie agar menerima pertemuan dengan Prabowo Subianto.
BJ Habibie pun bertemu dengan Prabowo Subianto didampingi oleh 6 anggota Koppasus.