TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Minieral (ESDM) Rida Mulyana berkunjung ke PLTB Tolo di Empoang Utara, Binamu, Kabupaten Jeneponto, Jumat (6/9/2019) siang.
Selama di Jeneponto Rida Mulyana dan rombongan mengunjungi turbin nomor 17, gardu Induk dan control room, serta CSR PLTB Tolo (PAUD).
Kedatangan Rida di Jeneponto inipun merupakan yang ke empat kalinya menginjakkan kaki di kabupaten yang berjuluk Butta Turatea.
Pengalaman Kasat Lantas Polres Wajo pada Operasi Patuh 2019, Nyaris Ditabrak Pengendara
Kades dan Bendahara Desa Bababulo Majene Ditahan Polisi
Terima Kasih Perampas Viral di Facebook, Ryna Aziz Gagal Nikah, padahal 12 Tahun Pacaran
"Ini sudah yang keempat kalinya masih sedikit jika dibanding kabupaten Sidrab yang sudah 6 kali," kata Rida
Di Turbin 17 Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Minieral (ESDM) dan rombongan juga mencoba motor listrik.
Mereka nampak menggunakan motor listrik untuk berkeliling diwilayah turbin 17.
Menurut Rida perkembangan produksi listrik PLTB Tolo 1 Jeneponto terus meningkat.
"Selama tiga bulan lebih ini produksi listriknya makin meningkat bagus, dilaporkan tadi dan tidak ada kendala apa-apa," pungkasnya.
Pengalaman Kasat Lantas Polres Wajo pada Operasi Patuh 2019, Nyaris Ditabrak Pengendara
Kades dan Bendahara Desa Bababulo Majene Ditahan Polisi
Terima Kasih Perampas Viral di Facebook, Ryna Aziz Gagal Nikah, padahal 12 Tahun Pacaran
Rida menambahkan kunjungan ke PLTB Tolo 1 Jeneponto bagian dari kunjungan kerja dan melihat kondisi PLTB apakah layak di resmikan presiden.
"Kita hadir di sini untuk memastikan apakah project pembangkit listrik tenaga bayu ini atau yang biasa kita sebut PLTB layak di resmikan presiden," tuturnya.
Usai mengunjungi Turbin PLTB Tolo, rombongan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Minieral (ESDM) meninggalkan Jeneponto dan lanjut ke Makassar.
Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Tolo berkapasitas 72 megawatt (MW) di Kabupaten Jeneponto, memproduksi 142,86 MWh listrik sejak Desember 2018 hingga Agustus 2019.
PLTB Tolo ini menambah porsi bauran energi pembangkit EBT di sistem Sulbagsel hingga 7%.
PLTB Tolo adalah pembangkit energi batu terbarukan (EBT) yang masuk ke dalam sistem Sulawesi bagian selatan (Sulbagsel).
Dengan total daya mampu sistem Sulbagsel 1.499 MW, sistem ini beroparasi di beban puncak sebesar 1.165 MW sehingga reserve margin (cadangan daya) mencapai 334 MW.
Sementara porsi EBT terbesar di Sulbagsel berasal dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 22 persen dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 7,66 persen.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mengatakan PLTB Tolo merupakan pembangkit EBT kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan dan menjadi bagian proyek 35.000 MW.
Pembangkit ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk dapat mencapai target bauran energi nasional dari EBT sebesar 23 persen pada 2025.
Investasi pembangkit ini senilai US$160,7 juta menyerap 390 tenaga kerja lokal.
Sebagai pembangkit tenaga bayu terbesar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap, PLTB Tolo memiliki kadar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 42% dengan 20 wind turbine dan dilengkapi penyimpanan daya.
Tiap turbin bisa mengalirkan listrik sebesar 3,6 MW dengan capacity factor (CF) kumulatifnya 30%.
Vice President Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah, menegaskan target 23 % pemanfaatan EBT pada 2025.
Hingga September 2019, kapasitas pembangkit EBT nasional yang terpasang sebesar 7.292 MW atau setara dengan 12,36 persen dari seluruh bauran energi pembangkit. PLTB Tolo menambah porsi bauran energi pembangkit EBT di sistem Sulbagsel menjadi sebesar 29% hingga 30%.
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: