Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikuktura Provinsi Sumatera Selatan, Ilfantria menegaskan dengan adanya kegiatan Program SERASI Kementan, petani semakin semangat dan optimis meningkatkan produksi dan pendapatan.
Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Sumatera dalam mengurangi angka kemiskinan.
"Adanya Program SERASI, selain bantuan alat mesin pertanian modern, juga dibangun tanggul, saluran tersier, saluran konektivitas, pompa dan pintu airm' katanya.
"Apalagi setelah kedatangan Pak Menteri Pertanian minggu lalu, benar-benar membakar semangat petani untuk bekerja lebih giat," tegasnya.
Infantria menambahkan adanya Program SERASI otomatis meningkatkan luas tanam dan indeks pertanaman. Total luas lahan sawah Provinsi Selatan mencapai 739.395 hektar.
Sebagianya hanya bisa ditanam satu kali setahun, namun kini menjadi 2 sampai 3 kali setahun.
"Selain itu, keberhasilan Program SERASI di Sumatera Selatan ini telah membangun sinergitas antara dinas pertanian, penyuluh, usaha pelayanan jasa alat mesin pertanian (UPJA, red) atau brigade dan TNI,' katanya.
"Sinergitas ini sangat penting sebagai modal membangun korporasi di sektor pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani," terangnya.
"Karena itu, tahun 2020 nanti kami harapkan bisa dituntaskan lagi sisa lahan rawa yang belum digarap. Target diberikan Menteri Pertanian tambah 200.000 hektar tahun depan itu. Kami optimis bisa capai," pinta Ifantria.
Masih di tempat yang sama, Zaenuddin Arifin, petani sekaligus Koordinator Lapangan UPJA Kecamatan Air Salek, Banyuasin mengaku benar-benar merasakan manfaat akan adanya Program SERASI Kementan. D
ari kehadiran drone tebar benih saja, dapat menghemat tenaga kerja, biaya dan waktu.
"Kami mendapatkan bantuan traktor roda 4 juga sebanyak 14 unit. Penanaman padi menjadi cepat dan biaya yang dikeluarkan hemat. Kemudian tanam pakai drone ini menghemat biaya dan waktu juga," ungkapnya.
"Penanaman satu hektar itu kalau manual butuh waktu 4 jam, dikerjakan satu orang dan tebar benihnya kurang merata, setelah tumbuh juga harus disulam 15 sampai 20 hari. Tapi pakai drone cukup satu jam saja," tambah Zaenudin. (*)
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: