Aksi ini membuat jalan dari arah Makassar menuju Bantaeng mengalami kepadatan.
Dalam orsinya ketua PPI Jeneponto Muh Alim Bahri menilai Bupati Jeneponto Iksan Iskandar gagal membangun daerah.
Hal itu ia ungkapkan berdasarkan kajian yang mereka lakukan.
Pelaku Pembobol Toko HP di Makale Tana Toraja Diciduk Polisi
Jawaban Kecewa ke Gerindra? Sandiaga Sahabat Anies Jawab Tegas Begini Disebut Calon Kuat Ketum PAN
Selain itu, Alim juga menilai Bupati dua periode itu gagal memberantas kasus korupsi yang ada di Jeneponto.
"Semenjak periode pertama banyak kasus korupsi yang menjadi racun dalam kemajuan kesejahteraan daerah," kata pria yang akrab disapa Alim dalam orasinya.
"Pemerintahan Iksan - Paris di periode kedua ini terlibat dugaan kasus tindak pidana korupsi pada pembangunan pasar lassang-lassang, Paitana juga proyek jembatan Bosolia," tuturnya.
Ia menambahkan pemerintah gagal melaksanakan pembangunan daerah sejak periode pertama.
"Pemerintahan Jeneponto yang ada sekarang gagal melaksanakan pembangunan daerah sejak periode pertama," tuturnya.
Usai membacakan pernyataan sikap yang dibacakan ketua HmI Jeneponto Amrullah Serang, para pengunjuk rasa melakukan aksi jalan kaki sekitar 2 Km menuju kantor DPRD, Jl Pahlawan, Kecamatan Binamu, Jeneponto.
Aksi puluhan pemuda inipun mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Jeneponto.
Sebelumnya, unit Tipidkor Polres Jeneponto telah menetapkan 5 tersangka dugaan korupsi jembatan Bosolia Jeneponto 20 Agustus 2019 lalu.
Mereka yang ditetapkan masing-masing AMS, AA, RM, AS dan MTT.
SPDP 5 tersangka dugaan korupsi inipun telah diserahkan ke Kejaksaan negeri Jeneponto.
Sementara itu dugaan korupsi pembangunan pasar Lassang-lassang dan Paitana, unit Tipidkor Polda Sulsel telah mengobok-obok kantor bupati Jeneponto, Selasa (16/7/2019) lalu.
Penggeladahan yang dilakukan Tipikor Polda Sulsel itupun berhasil membawa dua boks berisi dokumen.