Tribun Wiki

Maba Universitas Khairun Disuruh Minum Air Bekas Ludah dan Jalan Jongkok, Ini Profil Kampusnya

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Ina Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

universitas Khairun Ternate

“Terhadap oknum mahasiswa dengan inisial AE diberikan sanksi berupa skorsing perkuliahan selama 2 semester. Sedangkan oknum mahasiswa dengan inisial FSMA, LM, dan NSF masing-masing diberikan sanksi skorsing selama 1 semester,” tulis Husen Alting dalam rilisnya.

Diberitakan sebelumnya bahwa aksi perpeloncoan terhadap mahasiswa baru terjadi di Universitas Khairun memicu perhatian setelah videonya viral di media sosial.

Video tersebut pun memicu pernyataan keras para warganet.

Mereka mengecam tindakan-tindakan perpeloncoan yang seharusnya sudah tidak ada lagi saat ini apa lagi di lingkup kampus yang terkenal berisi orang-orang terpelajar.

Tentang Universitas Khairun

Dilansir dari wikipedia, Dr Saiful Bahri Ruray, dalam catatannya menulis bahwa gagasan pendirian sebuah universitas di Kabupaten Maluku Utara sempat mati suri hingga kemudian dibangkitkan pada periode kedua, tahun 1964.

Inisiatif ini dibangkitkan kembali oleh dr Saleh Sahib, M Adnan Amal, Baharuddin Lopa, A H Drakel, dkk.

Periode ini juga merupakan fase kedua perjuangan mewujudkan Provinsi Maluku Utara yang sempat dilaksanakan Mubesra (Musyawarah Besar Rakyat Maluku Utara) diketuai oleh AR Nachrawy dan sebagai sekretaris adalah M. Adnan Amal.

Gerakan ini turut dimotori oleh Dakomib (Dana Kopra Maluku.Irian Barat) dan Koperasi Mutibar (Maluku Utara.Irian Barat) sekaligus sebagai dukungan terhadap upaya Presiden Soekarno mengembalikan Provinsi Irian Barat ke pangkuan ibu pertiwi dengan mencetuskan Trikora pada 1961 di Yogyakarta.

Para petani kelapa melalui Dakomib ini, berhasil mengumpulkan 1000 ton kopra untuk dana revolusi.

Penyerahan sumbangan kepada Bung Karno ini diwakili oleh delegasi Maluku Utara dipimpin Letda TNI Jacoub Mansur, BA, Djumati Hamid dkk.

Dari keterangan H Jakub Karim, pengurus aktif Dakomib diperoleh data bahwa Pulau Morotai dan Loloda menyumbangkan 200 ton kopra, wilayah Halmahera lainnya 300 ton kopra, sedangkan Kepulauan Sula 500 ton kopra,. tulis Ruray.

Peristiwa ini menunjukkan tingginya derajat keikhlasan dan pengorbanan rakyat Maluku Utara bagi perjuangan revolusi.

Unkhair pada akhirnya berdiri dengan didukung penuh dari TNI dan POLRI sebagaimana dukungan mereka terhadap perjuangan Provinsi Maluku Utara.

Tercatat Kombes Mursaha (Kapolres Maluku Utara) dan Kolonel Suwignyo (Dandim 1501 Maluku Utara) termasuk tokoh yang berperan dalam hal ini.

Halaman
1234

Berita Terkini