PLN Dorong Warga Papalang Mamuju Kembangkan Biogas dan Pupuk Organik dari Kotoran Ternak

Penulis: Nurhadi
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerahan bantuan CSR oleh GM PLN UIP Sulsel I Putu Riasa kepada perwakilan pemerintah kabupaten Mamuju dan peletakan batu pertama peralatan pengembangan kotoran ternak Sapi dan menjadi biogas dan pupuk organik di Deaa Toabo, Kecamatan Papalang, Sulbar, Jumat (30/8/2019)

TRIBUN-TIMUR,COM, MAMUJU -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) salurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada warga Desa Toabo, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Jumat (30/8/2019).

Bantuan CSR tersebut berupa program bantuan peralatan dan pelatihan pembuatan Biogas dan Pupuk Organik dari kotoran ternak sapi.

Wanita Wajib Tahu! Ini 5 Aktivitas Sehari-hari Buat Payudara Anda Jadi Kendur, Apa Solusi Dilakukan?

Diusir Oleh Ayah Kandung, 2 Anak Penderita Epilepsi di Jeneponto Butuh Uluran Tangan

KRONOLOGI Lengkap Aulia Kesuma Ditangkap, Pucat Saat Polisi Temukan Kunci Mobil & Seprei Bau Bensin

Pangkep Siap Tuan Rumah Liga 3 Tahun 2019 Zona Sulsel, Begini Persiapannya

Suami Tega Bunuh Istri karena Status Facebook Janda, Akal-akalan Soal Penyebab Kematian, Kronologi

Bantuan senilai Rp 95 Juta, diserahkan langsung General Manager PLN UIP Sulbagsel I Putu Riasa kepada Camat Kalukku selaku mantan Papalang sebagai Pemerintah Kabupaten Mamuju, Hardu.

Rencananya, kegiatan pelatihan ini akan diikuti sekitar 50 warga setempat sebagai peserta pelatihan dan menghadirkan instruktur dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mamuju.

GM PLN UIP Sulsegsel I Putu Riasa mengatakan, bantuan tersebut merupakan program CSR yang berkelanjutan PLN.

"Kami berterima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Mamuju, karena telah memberi kesempatan kepada PLN untuk dapat berkontribusi melalui CSR PLN Peduli, semoga bantuan pelatihan pembuatan biogas dan pupuk organik ini, dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat,"kata I Putu Riasa.

Menurutnya, di Desa Toabo dan sekitarnya peternakan sapi banyak, sehingga program itu disaluruhkan oleh PLN.

"Selama ini kita menggunakan gas elpiji, padahal ada potensi menggunakan biogas yang ramah lingkungan, disisi lain juga akan menghasilkan pupuk organik yang siap dipakai untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia,"tuturnya.

Dikatakan, untuk tahap awal ini berupa pelatihan dan pembangunan peralatan. Pihaknya berharap, masyarakat benar-benar bisa mengembangkan.

"Selanjutnya kita akan kontrol melalui pemerintah setempat, kita berharap sukses dan masyarakat serius sehingga bisa dikembangkan secara bersama,"harapnya.

Hardu menambahkan, bantuan ini diharapkan selain memberi manfaat yang berkelanjutan bagi warga setempat, juga dapat menggerakkan perekonomian di Kabupaten Mamuju.

Menurut Hardu, melimpahnya limbah kotoran dari hewan ternak warga Desa Toabo, menjadi potensi dalam pembuatan biogas dan pupuk organik melalui program CSR ini.

Penyerahan bantuan CSR oleh GM PLN UIP Sulsel I Putu Riasa kepada perwakilan pemerintah kabupaten Mamuju dan peletakan batu pertama peralatan pengembangan kotoran ternak Sapi dan menjadi biogas dan pupuk organik di Deaa Toabo, Kecamatan Papalang, Sulbar, Jumat (30/8/2019) (Nurhadi/tribunsulbar.com)

"Terimakasih kepada PLN yang telah memberikan bantuan kepala kelompok ternak masyarakat Desa Toabo,"ucapnya.

Ia mengatakan, dengan program bantuan ini, diharapkan bisa menjadi alternatif masyarakat, sehingga mengurangi pengeluara dari segi pembelian gas dengan pemanfaatan biogas di lingkungan kita.

"Semoga masyarakat benar-benar meluangkan waktunya, belajar mengelolah kotoran sapi menjadi biogas, karena masyarakat Toabo rata-rata memiliki ternak sapi,"katanya.

Halaman
12

Berita Terkini