Istimewanya, kali ini perusahaan tersebut turut memberikan iPhone khusus ke sejumlah peneliti keamanan terpilih.
iPhone khusus tersebut sengaja dibuat lebih terbuka dalam hal sekuriti, supaya para peneliti yang menerimanya bisa mengulik kelemahan yang ada secara lebih mendalam.
Wanita Wajib Tahu! Ini 5 Aktivitas Sehari-hari Buat Payudara Anda Jadi Kendur, Apa Solusi Dilakukan?
Dilapor Sajad Ukra, Nikita Mirzani Sebut Dulu Diminta Gugurkan Kandungan, Elza Syarief Balas Begini?
Perangkat dimaksud membuka “root shell”, sehingga para peneliti bisa mendapat akses penuh.
Ada juga kemampuan debugging untuk menyisir kelemahan di baris kode software.
Namun versi iPhone yang dibagikan tetap berbeda dari versi tim pengembang Apple.
“Kami ingin menarik para peneliti cemerlang yang selama ini cenderung memfokuskan upaya mereka di platform lain,” ujar Kepala Keamanan Engineering dan Arsitekur Apple, Ivan Krstic.
“Banyak dari mereka ingin menjajal platform kami, tapi keamanannya terlalu tinggi,” lanjut dia.
Krstic turut sesumbar bahwa Apple menawarkan hadiah berjumlah terbesar dalam hal bug bounty, dibanding perusahaan-perusahaan teknologi lain yang memiliki program serupa.
Kalah dari Virgil Van Dijk Pemain Terbaik Eropa 2019, Lionel Messi Dapat Gelar Ini? Ronaldo Dapat?
Jadwal Liga 1 2019 Pekan 17 - Dibuka Persib vs PSS Sleman! Rusuh, Persipura vs Bali United Ditunda
Jumlah uang yang dijanjikan bervariasi, tergantung tingkat keparahan bug yang ditemukan.
Angka terbesar diberikan untuk orang yang berhasil menemukan celah untuk mengambil alih iPhone secara remote tanpa butuh kontak fisik atau interaksi dari korban.
Hadiah yang bakal diberikan untuk penemuan bug macam ini adalah 1 juta dollar AS (Rp 4 miliar), ditambah bonus 50 persen, sehingga totalnya menjadi 1,5 juta dollar AS (Rp 21 miliar), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Wired, Selasa (13/8/2019).