Khas Ustadz Nur Maulana 'Jamaah Oh Jamaah', Ustadz Syam Merdu, Ustadz Dasad Latif 'Beleng-beleng'

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Namun, Ustadz Nur Maulana menyebut Trio Makassar, Sulawesi Selatan.

Ustadz Nur Maulana tinggal di wilayah utara Makassar dan keluarga besarnya juga bermukim di situ.

Sementara Ustadz Syam yang berasal dari Kabupaten Maros, menggabungkan keduanya, Trio Bugis-Makassar.

Ustadz Dasad Latif sempat berkelakar menyebut kelompoknya Trio Kwek Kwek (grup musik yang terdiri penyanyi cilik yang aktif antara tahun 1993-2001).

Selain menamai kelompoknya, Ustadz Dasad Latif juga menjelaskan diferensiasi masing-masing berdasarkan slogan dan ciri khas.

"Ustadz Maulana tentu dengan khasnya, 'jamaah oh jamaah'. Ustadz Syam dengan merdunya suaranya ketika tadarus. Ustadz Dasad terkenalnya dengan kadang istilah 'beleng-beleng'," tutur Ustadz Dasad Latif yang selalu tampil khas dengan baju koko putih dipadu kopiah putih dan sarung putih.

Ustadz Syam kemudian bertanya, "Apa itu beleng-beleng, Ustadz?"

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, beleng adalah saja, hanya.

Namun, di Sulawesi Selatan, beleng diartikan dungu, bodoh.

"Dongo," kata Ustadz Dasad Latif menjawab pertanyaan Ustadz Syam.

Ustadz Syam menimpali, "Apa itu dongo?"

Ustadz Dasad Latif menjawab, "Beleng-beleng."

Mereka kemudian terbahak-bahak. 

Ustadz Dasad Latif mengungkapkan rasa syukurnya karena ilmunya akhirnya bisa keliling Indonesia untuk dakwah.

"Alhamdulillah kami orang Bugis bisa dakwah ke seluruh nusantara karena ilmu," kata pengajar pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin ( Unhas ) ini.

Halaman
123

Berita Terkini